Sepeda motor korban yang sempat terpelanting usai ditabrak mobil. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Kecelakaan maut terjadi di jalan umum Denpasar Gilimanuk tepatnya  di Banjar Kutuh, Lalanglinggah, Selemadeg Barat, Selasa (24/4). Akibatnya,  pemotor tewas setelah ditabrak mobil yang mengambil haluan terlalu ke kanan karena pengemudi diduga mengantuk.

Informasi yang dihimpun, kecelakaan terjadi sekitar pukul 07. 45 wita.  Saat itu, mobil Mitsibushi L-300 Nopol N 8988 TH yang dikemudikan Edo Nurmansyah (30)  alamat jalan Pulau Adi No. 75 Denpasar datang dari arah Gilimanuk dengan kecepatan tinggi. Tiba di lokasi kejadian, diduga pengemudi mengantuk sehingga tidak mampu mengendalikan laju mobil. Mobil kemudian mengambil haluan terlalu ke kanan sampai melewati as jalan.

Baca juga:  Tertimbun Longsoran Galian C, Satu Orang Tewas

Saat bersamaan dari arah berlawanan (Denpasar) datang sepeda motor Honda Supra Nopol DK 5659 WM dikendarai I Wayan Sopel alias Pak Rama (65) alamat Banjar Yeh Satang, Mendoyo, Jembrana. Pengendara motor sudah berupaya menghindar dan membunyikan klakson. Namun karena  jarak terlalu dekat, mobil langsung menabrak motor korban. Korban bersama motornya terpelanting ke selatan jalan. Akibat kejadian tersebut , korban mengalami luka sangat parah dan langsung meninggal di TKP dan sempat dibawa ke Puskesmas Selemadeg Barat.

Baca juga:  Nenek Ditemukan Tewas di Sungai

Kasat lantas Polres Tabanan AKP Ni Kadek Citradewi Suparwati ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dari keterangan saksi dan olah TKP, kecelakan terjadi diduga karena supir  L-300 mengantuk sehingga tidak mampu mengendalikan laju mobil. Mobil mengambil jalur ke kanan melewati as jalan. Mobil langsung menabrak motor korban yang datang dari arah berlawanan. “pengemudi mobil kurang hati-hati dan diduga mengantuk sehingga tidak mampu mengendalikan laju mobil dan menabrak korban ,” jelasnya.

Baca juga:  Satgas COVID-19 Nasional Beber Evaluasi Sepekan Terakhir, Ini Zona Risiko Bali

Pihaknya juga menghimbau agar pengemudi sebaiknya berhenti ketika mengantuk atau merasa lelah. Dihimbau pengemudi untuk tidak memaksakan diri mengemudi ketika mengantuk atau lelah. “Sebaiknya berhenti sejenak istirahat , baru melanjutkan perjalanan,” sarannya.(puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *