LAMONGAN, BALIPOST.com – Sembilan belas desa di lima kecamatan di Kabupaten Lamongan saat ini masih terendam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo. Ironisnya, sejumlah korban banjir mengeluhkan belum adanya bantuan makanan.

sebanyak 791 rumah di 19 desa di 5 kecamatan di Lamongan saat ini masih terendam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo. Diantaranya banjir yang mencapai satu meter terjadi di Desa Truni, Kecamatan Babat.

Baca juga:  Dari Sindikat Skimming Kuras Tabungan Seribu Nasabah hingga Soal Pemberlakuan PPKM Mikro dan Dampaknya ke Pariwisata, Ini Kata Wagub Bali

Di Truni, sebanyak 215 rumah warga terendam banjir sejak Jumat lalu dan ketinggian air Bengawan Solo masih terlihat stabil pada siaga merah atau siaga tiga.

Menurut Martono, Kepala Desa Truni, sebagian korban banjir hanya mengungsi di rumah-rumah kerabatnya. Ia mengutarakan banjir selalu terjadi setiap tahunnya di saat musim hujan.

Hingga saat ini, ratusan korban banjir ini belum mendapatkan bantuan makanan. Selain menanti bantuan sembako, korban banjir membutuhkan adanya pengobatan gratis lantaran kebanyakan warga sudah mengeluhkan gangguan kesehatan, seperti gatal-gatal serta diare. (kmb/surabayatv)

Baca juga:  Helikopter TNI AD Jatuh, Empat Meninggal dan 5 Luka-luka
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *