SEMARAPURA, BALIPOST.com – Ratusan warga Nusa Penida, Kabupaten Klungkung mengikuti upacara Metatah, Sapuh Leger, Bebayuh Sanan Empeg, Pengelukatan Gangga Pratista lan Ngeraja Singa/Ngeraja Swala massal. Kegiatan ini diselenggarakan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan Majelis Alit Desa Pakraman (MADP) Kecamatan Nusa Penida Rahina Tumpek Wayang Kajeng kliwon, Sabtu ( 24/2). 

Ketua PHDI Kecamatan Nusa Penida, Nyoman Suarta mengatakan upacara yang berlangsung di Balai desa Batununggul kecamatan Nusa Penida, kegiatan ini diikuti 745 orang terdiri dari 329 peserta metatah, 226 peserta sapuh leger, 72 peserta sanan empeg, 71 peserta gangga pratista serta 46 peserta ngeraja singa/sewala. Upacara manusa yadnya ini yang ketiga kalinya sejak 2011. “Karena animo masyarakat yang tinggi untuk mengikuti upacara massal serta jumlah peserta yang terus bertambah, sehingga kami sepakat untuk  kembali menyelenggarakan kegiatan ini,” ujarnya.

Baca juga:  Lewat LEM, Enam Desa di Pupuan Jadi Desa Mandiri Benih

Seluruh biaya berasal dari iuran para peserta. Untuk metatah dan sapuh leger  Rp 350 ribu, upacara sanan empeg dan penglukatan gangga pratista Rp 200 ribu, serta peserta upacara Ngeraja Singa/sewala Rp 100 ribu. Total dana yang terkumpul sebesar Rp 211.800. 000.

Ada pula punia dari donatur. Upacara berlangsung hikmad dan lancar. Suasana mengharukan terjadi pada sesi guru puja. Para peserta melakukan sungkem di kaki orangtuanya sebagai wujud hormat bakti dan permintaan maaf.

Ditambahkan, pelaksanaan kegiatan upacara massal ini untuk memberikan tuntunan dan pelayanan kepada umat tentang bagaimana pelaksanaan upacara yang sesuai perunjuk sastra. Selain itu untuk memenuhi permintaan umat utamanya yang belum mampu melaksanakan upacara sendiri, akibat terkendala masalah biaya. “Ini untuk meringankan beban umat dalam melaksanakan upacara,” sebut Suarta.

Baca juga:  Gubernur Koster Kecewa Hasil Akhir Pelabuhan Sampalan Nusa Penida 

Upacara ini dipuput 8 sulinggih, yakni Ida Pradande Wayahan Keniten dari Griya Sengguan, Ida Sri Mpu Dharma Kumala dari Griya Galiran, Ida Rsi Bujangga Griya Penatih, Ida Duku Clagi dari Griya Pinatih, Ida Pandita Rsi Agung Dwijaksara dari Griya Purna Asram Kutampi, Ida Rsi Begawan Dharma Sadhu Sidhi dari Griya Sukayadnya Karangsari, Ida Pandita Mpu Nabe Daksa Jaya Dhiana dari Griya Baledan Klumpu serta Ida Pandita Kuduh Segening dari Griya Batumulapan.

Baca juga:  Kasus Gondol Mesin ATM, Polisi Belum Temukan Titik Terang

Pjs. Bupati Klungkung, I Wayan Sugiada dalam sambutannya yang dibacakan asisten II Ketut Suadnyana berharap kegiatan ini akan terus berlanjut karena sebagai cerminan hidup manusia yang selalu harus saling tolong menolong dan ringan tangan membantu yang kurang mampu. Lewat upacara suci yang didasari dengan niat yang tulus ini dirinya juga berharap akan lahir generasi penerus yang bermoral dan berahlak mulia sehingga akan membawa perubahan kearah yang lebih baik. Pada upacara tersebut turut hadir ketua DPRD Wayan Baru, Ketua PHDI Kabupaten Klungkung Putu Suarta, Camat Nusa Penida serta perwakilan OPD terkait. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *