Peluang bisnis
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mensosialisasikan program TOSS di Desa Tohpati, Kecamatan Banjarangkan, Rabu (7/2). (BP/adv)

PENANGANAN sampah yang kini masih menjadi persoalan lingkungan terus digenjot Pemkab Klungkung. Program Tempat Pengolahan Sampah Setempat (TOSS) menjadi salah satu pisau bedah. Selain menciptakan lingkungan yang bersih, program inovatif tersebut juga menjadi peluang bisnis dan sumber ekonomi alternatif. Demikian disampaikan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat sosalisasi di Balai Banjar Desa Tohpati, Kecamatan Banjarangkan, Rabu (7/2).

Sejak di-launching 12 Desember 2017, program hasil kerja sama dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN Jakarta ini sudah diterapkan 6 desa, yakni Takmung, Tangkas, Gelgel, Gunaksa, Dawan Klod dan Dawan Kaler.

Baca juga:  Bukan Bagi Helm, Ditlantas Polda Bali Berikan Ini ke Tukang Sapu

Bupati Suwirta menyatakan program ini tak hanya untuk menciptakan lingkungan terbebas dari sampah. Namun juga mampu menjadi lahan bisnis dan sumber ekonomi alternatif, disamping memberikan lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat. “Ini salah satu sumber perekonomian masyarakat,” tegasnya.

Penerapan TOSS tidak sulit. Pengolahan sampah dilakukan dengan metode peuyeumisasi, briketisasi/peletisasi, dan gasifikasi, dengan menggunakan bio activator. Kurun waktu tiga hari, bau sampah akan hilang dan dalam 10 hari volumenya akan berkurang. Selanjutnya dibentuk menjadi briket dan pellet yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk proses memasak dan energi listrik dengan menggunakan gasifier. Penerapan program ini, desa bisa memperoleh keuntungan dengan menjual hasil olahan dalam bentuk pelet ke PT. Indonesia Power. “Pemkab juga akan menyiapkan alat pencacah dan pengolah plastik,” tegasnya.

Baca juga:  Mulai Bangkit Lagi, Pertanian Rumput Laut di Nusa Penida

Menggenjot penerapan program ini di seluruh desa, keterlibatan generasi muda sangat diperlukan. Proses belajarnya dapat dengan datang ke desa yang sudah menerapkan. “Generasi muda harus inovatid. Turut berpartiasipasi dalam pembangunan daerah. Kalau untuk TOSS, bisa belajar pada desa yang sudah memerapkan, Seperti di Desa Gelgel,” katanya.

Khusus untuk sosialisasi, orang nomor satu di Kabupaten Klungkung ini didampngi Kepala Seksi penyuluhan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung Putu Juliarta, dan Kepala Seksi Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Adi Saptowo, Camat Banjarangkan Ida Bagus Ketut Mas Ananda dan Operating System Program TOSS dari STT PLN Jakarta Herwansyah. (Adv/balipost)

Baca juga:  Sopir Freelance Gadaikan Belasan Mobil Sewaan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *