
JAKARTA, BALIPOST.com – Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyebutkan keberagaman pelaku ekonomi kreatif di Bali merupakan kekuatan tersendiri yang bisa menjadi contoh bagi daerah lain.
Ia mengatakan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam mendorong pertumbuhan sektor ini.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Minggu (15/6), Riefky mengatakan saat ini sulitnya lapangan kerja bukan hanya dampak dari persoalan ekonomi global semata. Tapi, memang adanya pergeseran tren pekerjaan yang hadir lebih ke industri kreatif.
Ia mengatakan berdasarkan laporan dari salah satu alumni universitas besar di Indonesia yaitu sebanyak 60 persen setiap lulusan berbagai macam fakultas banyak yang menjadi pekerja industri kreatif. Hal ini juga telah menjadi fenomena yang menjadi perhatian Kementerian Ketenagakerjaan.
Ia mengatakan, forum ini dimanfaatkan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi talenta kreatif lokal. Hasilnya akan menjadi dasar penyusunan program pelatihan dan pendampingan yang lebih tepat sasaran.
Kemenekraf juga berkomitmen terus mendukung ekosistem lokal melalui penyediaan fasilitas pelatihan dan penguatan kapasitas pelaku industri kreatif untuk menunjukkan bahwa ekonomi kreatif mampu membuka lapangan kerja yang berkualitas dan menjadi The New Engine Of Growth.
“Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam menyusun program strategis berbasis kebutuhan daerah, dengan harapan memperkuat keberlanjutan sektor ekonomi kreatif di tingkat regional maupun nasional,” katanya.
Sepanjang 2024, Kementerian Ekraf telah mendampingi 81 creative hub di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Bali, sebagai pusat pengembangan talenta dan pengisian konten subsektor ekonomi kreatif. (kmb/balipost)