Bupati Bharata memberikan penghargaan pada tokoh seniman Gianyar. (BP/ist)

GIANYAR, BALIPOST.com – Tiga tokoh seniman Gianyar dianugerahi penghargaan tertinggi di bidang seni, yaitu Penghargaan Parama Satya Budaya dan Parama Satya Citra Kara. Penghargaan diserahkan oleh Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata pada tokoh seniman Alm.Tjokorda Gde Rai , Alm. Anak Agung Gde Ngurah Mandera dan I Ketut Budiana, di Balai Budaya Gianyar, Rabu (31/1).

Penghargaan Parama Satya Budaya dan Parama Satya Citra Kara adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemkab. Gianyar kepada tokoh seniman, pelaku seni dan masyarakat yang layak diberikan penghargaan sesuai kriteria yang telah ditetapkan.

Seperti ditegaskan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar IGN Wijana, penghargaan yang diberikan pada ketiga tokoh seniman tersebut telah diawali dengan pengamatan, diskusi para ahli budaya dan kajian akademis yang dipandang patut dan layak diberikan penghargaan tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan verifikasi oleh Dinas Kebudayaan untuk ditetapkan melalui SK Bupati Gianyar.

Tidak hanya itu, selain verifikasi data juga dilakukan kunjungan lapangan untuk menverifikasi dan melengkapi administrasi calon penerima penghargaan yang  telah dilakukan pada bulan Desember 2017 dan Januari 2018 lalu. Dari proses tersebutlah dikeluarkan SK Bupati Gianyar Nomor 336/E-01/HK/2018 tentang Penetapan Penerima Penghargaan Parama satya Budaya dan Parama Satya Citra Kara tahun 2018.

Baca juga:  Kecantikan Gek Rempong Buat Penonton Takjub

Ngurah Wijana menambahkan, untuk tahun 2018 ketiga tokoh yang yang diusulkan tersebut meraih penghargaan katagori maestro yang terdiri dari Penghargaan Parama Satya Budaya untuk untuk Alm. Tjokorda Gde Rai dari Puri Agung Peliatan karena ketokohan beliau di bidang pembina seni dan budaya.

Penghargaan Parama Satya Budaya juga diberikan pada Alm. Anak Agung Gde Ngurah Mandera dari Puri Kaleran Peliatan, atas kiprah beliau di bidang seni tari dan karawitan. Sedangkan Penghargaan Parama Satya Citra Kara diberikan pada I ketut Budiana asal Br. Padang Tegal Kelod, Ubud. Beliau adalah tokoh seniman di bidang seni rupa.

Ketiga tokoh ini telah melewati kriteria yang telah ditetapkan seperti telah berkontribusi terhadap penggalian, pelestarian, pengembangan dan pembinaan terhadap seni budaya secara berkelanjutan. Memiliki prestasi yang luar biasa dibuktikan dengan hasil karya cipta maupun gagasan yang diakui oleh masyarakat. Dan mereka memiliki kompetensi atau keahlian dibidang seni maupun budaya.

Baca juga:  Bali Bawa Tanah dan Air Suci dari Pura Pusering Jagat ke IKN Nusantara, Ini Penjelasan Wagub

Salah satu penerima penghargaan, I Ketut Budiana seusai menerima penghargaan mengucapkan rasa terima kasih pada Bupati Gianyar atas perhatiannya yang besar terhadap seni dan budaya di Kabupaten Gianyar. Sebagai seorang seniman, Ketut Budiana menyadari Pemkab Gianyar telah memberikan cukup ruang dan wadah bagi mereka untuk berkreasi, salah satunya adalah pada HUT kota Gianyar melalui parade budaya, pentas seni kolosal maupun parade gong kebyar.

I Ketut Budiana sendiri adalah seniman rupa Bali yang dikenal memiliki kemampuan hampir disemua bidang seni. Mulai dari seni lukis, seni patung, arsitektur, pahat bahkan membuat pratima. Pria kelahiran  6 Oktober 1960 silam ini, karyanya banyak dikoleksi museum di dalam maupun luar negeri.  Diantaranya adalah Dutch National Museum, Japan National Asia Art Museum, Art Center in Barcelona dan lain-lainnya.

Baca juga:  Dewan Desak Eksekutif Tindaklanjuti Tingginya Kebocoran Pajak Galian C

“Bagi saya hidup adalah pergerakan yang tak pernah berhenti, dalam kesempatan hidup ini saya ingin mengabdikan diri pada seni tanpa pamerih apapun,” kata Ketut Budiana.

Sementara itu Bupati Gianyar, A.A Gde Agung Bharata pada kesempatan itu berharap agar pemberian penghargaan ini mampu menginspirasi dan membangkitkan semangat pengabdian para tokoh serta generasi muda Gianyar untuk memajukan dan meningkatkan kejayaan seni dan budaya sebagai warisan pusaka Bali dan bangsa Indonesia. “Besar keyakinan saya bahwa atas dukungan dari berbagai pihak, terutama dari para tokoh dan maestro seni budaya kita mampu menjaga kelestarian dan kejayaan seni budaya kita,” tegas Bupati agung Bharata.

Pada kesempatan itu juga Bupati Agung Bharata yang sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya, menitipkan pesan pada siapapun bupati yang terpilih nanti agar tetap memajukan seni dan budaya di Gianyar dan tetap memperhatikan para tokoh seniman. Mereka adalah asset yang sangat berharga bagi kelangsungan seni dan budaya di kabupaten Gianyar. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *