BANGLI, BALIPOST.com – Objek wisata spiritual di Bangli semakin digandrungi oleh masyarakat. Salah satunya yang belakangan ini ramai dikunjungi warga adalah tempat penglukatan.

Letaknya di Pura Taman Tirta Campuhan, Banjar Sala, Desa Abuan, Susut, Bangli. Tempat penglukatan ini diyakini mampu megobati penyakit medis dan nonmedis.

Bendesa Adat Desa Sala  I Ketut Kayana, Jumat (19/1) menyampaikan Pura Petirtan Taman Campuhan merupakan pura kuno peninggalan leluhur. Keberadaan pura ini awalnya berada di bawah, namun karena seringnya terkena longsor dari tebing di sekitarnya, akhirnya dilakukan pemugaran dan renovasi.

Kata Kayana, pura petirtaan ini tempat pesucian para dewa yang sekaligus merupakan tempat pemelastian bagi masyarakat Sala dan sekitarnya. Sebelum prosesi penglukatan dilakukan, pengunjung harus lebih dahulu harus mohon izin (matur piuning) sebelum mandi di lokasi dengan sarana banten pejati yang diantar oleh pemangku yang ada di Pura Taman Tirta Campuhan Sala.

Baca juga:  Cegah Gelombang Ketiga COVID-19, Jangan Buka Pariwisata Bali Terlalu Lebar

Pertama, pengunjung harus mandi di pusat campuhan/pertemuan air dari berbagai penjuru mata angin yang dipercayai sebagai tempat bertemunya para dewa yang akan memberikan anugerah bagi para pengunjung yang akan melakukan pembersihan penglukatan. Berikutnya mandi di air terjun yang dikenal dengan nama Pasraman Tanhana.

Masyarakat setempat percaya lokasi itu merupakan perkampungan mahluk halus sebagai penghuni gaib tempat itu. Dilanjutkan dengan mandi di air terjun Dedari yang juga merupakan tempat pemandian para bidadari. Diyakini juga sebagai tempat penyucian unsur positif yang identik dengan kecantikan, baik jasmani dan pikiran secara spiritual.

Baca juga:  Pria Asal Rusia Dihukum Empat Tahun Penjara

“Usai melakukan pemandian itu barulah pengunjung boleh masuk ke areal jeroan penglukatan dengan tirta yang bernama Tirta Bolakan, Tirta Taman, Tirta Bungbung, Tirta Pandan, Tirta Tulak Wali dan terakhir adalah Tirta Utama yang keluar dari sumber mata air yang berasal dari goa yang ada di sebelah Pura. Dan prosesi terakhir adalah sembayang di areal utama Pura untuk memohon petunjuk sesuai dengan persoalan yang dihadapi masing-masing indipidu,” ungkapnya.

Baca juga:  Tahun Politik, Jeli Bidik Peluang Pariwisata di 2019

Pria yang juga mantan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bangli itu menyatakan, penglukatan ini diyakini mampu menyembuhkan penyakit medis dan nonmedis. Menurutnya, untuk penyakit medis yang dapat disembuhkan, salah satunya ambien.

Sementara untuk menyakit nonmedis, salah satunya kena racun. “Sudah banyak pengunjung yang kena penyakit medis maupun nonmedis, setelah melukat di sini sembuh. Karena selain sebagai sarana pengobatan dan dipercaya oleh masyarakat mampu membersihkan diri dari hal-hal negatif, tempat ini sekaligus menjadi objek wisata spiritual,” imbuh Kayana. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *