PLN
Ilustrasi pemeliharaan jaringan listrik. (BP/dok)
TABANAN, BALIPOST.com – Pemerintah melakukan pencabutan subsidi untuk listrik daya 900 watt. Hanya warga yang masuk dalam KK miskin yang masih mendapatkan subsidi listrik ini.

Karena tarif 900 watt berbeda tipis dengan 1300 watt, warga di Tabanan kebanyakan mulai berpindah menaikkan daya listriknya dari 900 watt ke 1300 watt. Hal ini dipaparkan Deputi Manajer Humas dan Bina Lingkungan PLN Bali I Gusti Ketut Putra didampingi I Ketut Adi Artika Deputi Manager Strategi Pemasaran PLN Bali, Selasa (12/12).

Menurut Gusti Putra secara umum di Bali begitu juga Tabanan, masyarakat memang cenderung menaikkan daya listriknya terutama bagi masyarakat yang tidak menerima subsidi. Hal ini dipilih masyarakat karena harga per kwh yang dibayarkan untuk daya 900 watt dengan 1300 watt tidak berbeda jauh, dimana untuk daya 900 harga perkwh nya Rp 1.352 sementara untuk daya 1300 watt harga per kwh nya Rp 1.478.

Baca juga:  Vaksinasi JE di Denpasar Jangkau 132.893 Orang

Bagi masyarakat yang hendak menaikkan data kata Gusti Putra PLN memberikan diskon biaya penambahan daya sebesar 28 persen. Dalam menaikan daya, lanjutnya, meteran akan mengikuti model sebelumnya.

Sementara untuk penerima subsidi, ditambahkan Adi Artika ada beberapa kasus yang tidak tercantum sebagai penerima subsidi meski yang bersangkutan sudah menerima KIS. “Ada beberapa kasus dimana saat membayar, yang bersangkutan yang harusnya masuk KK miskin di sistem justru dinyatakan bukan penerima subsidi listrik,” ujar Adi Artika.

Baca juga:  Manfaatkan “Electrifying Agriculture," Pemilik Tambak Udang Capai Efisiensi Produksi

Untuk kasus ini, pihak PLN biasanya meminta yang bersangkutan untuk mengisi formulir pengaduan di kantor desa setempat yang menyatakan bahwa mereka adalah penerima subsidi. Formulir ini kemudian dibawa ke kecamatan untuk dimasukan ke sistem yang langsung berhubungan dengan sistem TNP2K pusat. Dari sana akan diverifikasi dan jika sudah, maka secara otomatis data di PLN akan bertambah untuk penerima subsidi tersebut.

Baca juga:  BNI Berbagi Sembako ke Masyarakat Terdampak COVID-19

Sementara untuk tahun 2018 mendatang, lanjut Adi Artika PLN Bali menargetkan mengganti meteran listrik yang sudah berusia 10 tahun atau mengalami kendala untuk menjaga akurasinya. Setiap bulan di 2018 ditargetkan 19.500 meteran listrik diganti.

Tabanan ditargetkan mendapatkan penggantian meteran listrik sebanyak 1.392. “Penggantian meteran listrik dengan baru sementara modelnya tetap sama,” ujarnya. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *