MANGUPURA, BALIPOST.com – Serbuan sampah kiriman akibat angin siklon barat berangsur-angsur turun. Sampah plastik dan batang pohon yang sebelumnya memenuhi sepanjang bibir pantai di Kabupaten Badung mulai tertangani dengan baik.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) setempat pun mencabut status darurat sampah ke status aman. “Iya… darurat sampah kami cabut. Seluruh pantai yang ada di Badung status aman untuk dikunjungi karena sudah normal,” ujar Kepala DLHK Badung, Putu Eka Merthawan, Senin (10/12).
Menurutnya, darurat sampah kiriman yang meluas dari Pantai Kuta dan Legian hingga ke Pantai Kedonganan dan Kelan mulau teratsi. Sampah kiriman yang didominasi plastik, kayu dan ranting pohon ini hanya mencapai 2 ton perhari.
“Sampah yang ada saat ini turun draktis dari 100 ton per hari menjadi 2 ton per hari atau sekitar 1 truk per hari dari rata-rata 30 truk per hari,” jelasnya.
Kendati demikian, mantan Kabag Humas Badung ini tetap mewaspadai adanya lonjakan sampah kiriman lantaran cuaca ekstrim akhir-akhir ini. “Kami tetap waspada, karena bisa saja terjadi lagi (darurat sampah –red) karena cuaca ekstrim,” katanya.
Dikatakan, pihaknya telah melaporkan kondisi tersebut kepada pimpinan, yakni Bupati Badung. Pihaknya, memprediksi fenomena tahunan akibat siklun angin barat ini puncaknya diprediksi hingga akhir Desember ini. “Kami sudah laporakan kondisi saat ini ke bapak bupati, bapak wakil dan bapak Sekda,” ucapnya.
Berdasarkan catatan Dinas LHK Badung, sejak sampah kiriman mulai menerjang kawasan pesisir di Badung, total kurang lebih 477 ton sampah telah dikumpulkan oleh seluruh petugas yang berjumlah 700-an orang. Di pantai se-Kuta Utara ada 76,5 ton, jumlah sampah kiriman pantai wilayah Kuta dan Legian sebanyak 378 ton, sedangkan di kawasan pesisir pantai ujung selatan kurang lebih 22,5 ton. Namun demikian baru sekitar 453 ton saja yang sudah diangkut ke TPA Suwung. (Parwata/balipost)