PDAM
Pengerjaan jalan detour atau jalan alih darurat untuk proyek Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, Minggu (5/11). Terkait proyek Underpass, Pihak PDAM Diminta Siapkan Pipa Alternatif sebelum pemindahan utilitas. (BP/edi)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Rencana pemindahan jaringan atau utilitas pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama, di simpang Tugu Ngurah Rai, dipastikan berdampak pada suplai air bersih di Kuta Selatan. Sebab, pipa yang dipindahkan merupakan pipa induk yang selama ini untuk menyuplai kebutuhan air wilayah Kuta Selatan. Kawasan yang terkena dampak pemindahan utilitas adalah kawasan Airport, Jimbaran, Pecatu, Nusa Dua, dan ITDC.

Dirut PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung, I Ketut Golak, sebelumnya sempat mengatakan, akan mempersiapkan empat mobil tangki untuk antisipasi kebutuhan masyarakat di Kuta Selatan. “Kami menyampaikan permakluman, karena pemindahan utilitas untuk mendukung proyek underpass di Tugu Ngurah Rai akan mempengaruhi suplai air bersir di Kuta Selatan ,” ungkap I Ketut Golak, belum lama ini.

Baca juga:  Eropa Jadikan Indonesia Tujuan Investasi Alternatif

Terhadap rencana tersebut, Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta yang juga sebagai masyarakat Kuta Selatan menyampaikan tanggapannya. Sumerta mengharapkan pihak PDAM bisa mencarikan solusi lain. Sebelum pemindahan pipa dilaksanakan, agar dipersiapkan dulu pipa alterlatif, entah itu pipa mengapung atau pipa cadangan. Sehingga saat pengerjaan pemindahan pipa, pendistribusian air bisa melalui pipa tersebut, sehingga tidak akan mengganggu pasokan air di Kuta Selatan. “Secara teknis mereka yang tahu. Mestinya hal-hal seperti itu dulu yang dipersiapkan. Sehingga bisa mengantisipasi krisis air bersih di Kuta Selatan,” pungkasnya.

Selain itu, untuk pemindahan pipa, Sumerta yang juga Anggota DPRD Badung dari fraksi PDI Perjuangan ini berharap, pemindahan pipa ini bisa selesai tidak terlalu lama. Sehingga, distribusi air bersih ke wilayah Kuta Selatan menjadi lancar. Hal itu agar tidak membangkitkan kembali trauma masa lalu dari masyarakat di Kuta Selatan yang dulu sempat hingga ber tahun-tahun mengalami krisis air bersih. “Jangan sampai trauma masalalu masyarakat Kuta Selatan terhadap krisis air bersih kembali dirasakan,” ucapnya.

Baca juga:  Akses Jalan ke 3 Desa di Kintamani Belum Bisa Dilewati

Meski sebelumnya pihak PDAM mengatakan akan menyiapkan sebanyak empat tangki air. Namun pihaknya mengaku jumlah itu tentunya tidak akan mencukupi. Mengingat wilayah kita selatan yang cukup luas, tentu tidak bisa menjangkau semua wilayah. “Kami harap jadwal pengerjaannya bisa tepat waktu dan tidak terlalu lama. Kalau hanya mempersiapkan empat tangki, dilihat dari cakupan wilayah, tentu itu tidak cukup,” ujarnya.

Hal itu, menurutnya karena di kawasan Kuta Selatan, selain ada pemukiman warga, juga ada objek-objek wisata dan juga sekolah-sekolah yang memang membutuhkan air bersih. Sumerta meminta kepada pihak PDAM, kalau memang memungkinkan, agar melakukan kerjasama dengan pihak perusahaan yang sudah memanfaatkan air laut untuk diolah menjadi air bersih. “Di Kuta Selatan, sepertinya ada perusahaan  yang sudah memanfaatkan pengolahan air laut. Mestinya pihak PDAM bisa melakukan kerjasama untuk pendistribusian air bersih di Kuta Selatan,” ucapnya.

Baca juga:  PAN dan PKB Merapat ke KBS-Ace

Saat ini, tahap pemindahan pipa sudah sampai pada tahap tender. Pihak PDAM sudah menganggarkan pemindahan utilitas kurang lebih Rp 13 miliar. Biaya ini sepenuhnya ditanggung PDAM, karena anggaran pemindahan utilitas tak masuk pada anggaran perubahan 2017. (yudi karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *