TABANAN, BALIPOST.com – Cuaca buruk berupa hujan disertai angin di awal Oktober 2017 menyebabkan pohon tumbang dibeberapa titik di Kabupaten Tabanan. Akibatnya terjadi kerugian material mencapai seratusan juta rupiah.

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan selama satu minggu terjadinya cuaca buruk, kerugian material yang tercatat senilai Rp 144 juta. Adapun kerusakan yang terjadi antara lain kerusakan rumah hingga pura karena tertimpa pohon tumbang akibat hujan disertai angin kencang.

Kepala Pelaksanan BPBD Tabanan, I Gusti Ngurah Made Sucita menyebutkan, pihaknya saat ini hanya bisa mencatat kerugian yang disebabkan oleh bencana tetapi untuk bantuan belum bisa direalisasikan. “Saat ini kas untuk bantuan sosial tidak terencana hanya tinggal Rp 500 ribu, makanya bantuan kepada masyarakat belum bisa diberikan,” ujarnya.

Baca juga:  Pascagempa Bermagnitudo 6,2 di Jember, Ada Dua "Aftershock"

Beberapa kejadian bencana alam yang terjadi di Tabanan pada awal Oktober 2017 di antaranya, pohon beringin tumbang di Desa Biaung yang menimpa dua pelinggih pura kerugian sekitar Rp 15 juta, pohon tumbang mengenai kantor Kesbangpol Tabanan dan sebuah rumah di Kamasan, Tabanan, kerugian sekitar Rp 5 juta.

Ada juga peristiwa pohon tumbang menimpa rumah di Desa Luwus kerugian sekitar Rp 25 juta, tembok penyengker roboh akibat hujan deras di Banjar Riang Kaja, Desa Riang, Penebel kerugian sekitar Rp 25 juta, pohon tumbang di Pura Beji di Desa Adat Pejaten kerugian sekitar Rp 15 juta, jebolnya senderan sungai di Banjar Sakeh, Desa Sudimara  akibat hujan, kerugian sekitar Rp 29 juta dan pohon tumbang  menimpa gubuk di Desa Megati, Selemadeg Timur dengan kerugian sekitar Rp 30 juta.

Baca juga:  Air Danau Batur Berubah Warna di Beberapa Titik

Sucita menyebutkan,  pihaknya menerima dana bantuan sosial tidak terencana setiap tahun mencapai Rp 1,5 miliar. Dana tersebut biasanya bisa dipergunakan hingga bulan November. Namun karena diakhir tahun 2016 lalu terjadi bencana besar di Baturiti sehingga dana tersebut tahun ini lebih cepat habis.

Pada 2017 hingga bulan September telah terjadi 173 kejadian dengan nilai kerugian mencapai Rp 20 miliar lebih. Dari jumlah tersebut yang sudah mendapatkan bantuan sebanyak 124 kejadian dengan nilai sumbangan mencapai Rp 1.499.500.000. “Ada yang masih pending senilai Rp 382 juta karena tidak ada dana. Itu untuk kejadian  bulan Juni 2017 hingga Oktober,” ujarnya.

Baca juga:  Makin Diandalkan Konsumen, Gojek Apresiasi 12 Mitra Juara

Jika memang BPBD Tabanan tidak mendapatkan dana pada anggaran perubahan Tabanan 2017, Sucita berencana akan memasukkan bantuan kepada masyarakat dalam anggaran induk 2018. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *