NEGARA, BALIPOST.com – Jalur laut penyeberangan di Selat Bali disiapkan untuk evakuasi bila sewaktu-waktu diperlukan ketika terjadi Erupsi Gunung Agung. Syahbandar Gilimanuk Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) Kelas I Gilimanuk, I Made Astika mengimbau kepada seluruh nahkoda dan operator kapal di Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang untuk bisa membantu mengevakuasi warga.

Hal itu wajib dilakukan bilamana ada permintaan warga ketika erupsi Gunung Agung terjadi. “Evakuasi ke tempat yang aman, misalnya ke Jawa bisa lewat kapal laut,” tandas Astika.

Baca juga:  Cuaca Tak Menentu, Nelayan Diajarkan Gunakan Aplikasi

Selain itu, jalur darat melalui penyeberangan Gilimanuk juga menjadi jalur utama ketika bandara Ngurah Rai belum bisa digunakan karena dampak erupsi. Dalam rapat koordinasi yang digelar pekan lalu itu, dibahas terkait langkah-langkah jalur transportasi ketika dampak terburuk terjadi terkait Gunung Agung.

Sebelumnya, Manager ASDP Gilimanuk Heru Wahyono mengatakan dampak terburuk ketika adanya perpindahan warga secara masif ke luar Bali melalui jalur darat. Sehingga kemungkinan akan terjadi penumpukan arus kendaraan maupun orang yang melalui Pelabuhan Gilimanuk.

Baca juga:  PPKM Mikro Diperpanjang, Pengetatan 3T Dilakukan Cegah Lonjakan Kasus Pascamudik

Untuk memperlancar arus penyeberangan Selat Bali, perlu  ditetapkan prioritas mengangkut penumpang yang hendak keluar Bali dan mempercepat bongkar muat. Tujuh dermaga yang ada di Gilimanuk saat ini juga akan dioperasikan dan seluruh kapal penumpang.

Saat ini jalur penyeberangan Gilimanuk-Ketapang memiliki 49 kapal yang akan dioperasikan semuanya ketika diperlukan. Di saat normal armada kapal yang dioperasikan sekitar 32 unit. ASDP menurutnya siap mengantisipasi dampak terburuk ketika terjadi erupsi. “Harapan kami tentunya (erupsi) tidak terjadi,”  tandas Heru belum lama ini. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Pasca-OTT, Pos 3 Polisi di Gilimanuk Ditutup
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *