LP2M Undiksha menggelar semiloka untuk menggarap IbDM Tigawasa. (BP/ist)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Potensi alam dan ekonomi kreatif di desa Tigawasa, Kecamatan Banjar layak dikembangkan menjadi desa yang unggul dalam memproduksi kerajinan bambu berbasis potensi lokal dengan pendekatan One Village One Product (OVOP). Atas potensi itu, LP2M Universitas Pendidikan Ganseha (Undiksha) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program tersebut, LP2M Undiksha menggulirkan Iptek bagi Desa Mitra (IbDM) Desa Tigawasa.

Ketua IbDM Desa Tigawasa Dr. Dewa Bagus Sanjaya, M.Si mengatakan, pihaknya akan menggarap pengembangan strategi pemasaran produk kerajinan bambu, baik dalam skala sempit maupun skala luas. Selain itu akan dikembangkan pula promosi produk kerajinan bambu dalam bentuk website.

Baca juga:  Diminta, Proyek yang Molor Penyelesaiannya Diberi Penalti

“IbDM ini salah satu program pengabdian lembaga di Tigawasa. Desa ini begitu potensial sebagai penghasil kerajinan, sehingga kita coba fasilitasi melalui program IbDM ini,” katanya.

Tak hanya itu, untuk meningkatkan keterampilan juga digelar pelatihan menganyam sokasi dari bambu buluh yang kaya jenis dan juga kaya motif. Dikembangkan berbagai inovasi desain, sehingga tidak terkesan monoton. Salah satu terobosan inovatif dari perajin dan instruktur Undiksha adalah menciptakan tas laptop dengan berbagai warna dan ukuran.

Baca juga:  Desa Ini Dikenal akan Kerajinan Anyaman Bambunya

Perbekel Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar Made Suarmanayasa mendukung program ini, karena akan menjadikan desanya lebih berdaya secara ekonomi. Masyarakat juga akan lebih terbantu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *