Tradisi omed-omedan di Banjar Kaja Sesetan. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Duta Kota Denpasar membuat kehebohan dengan menampilkan tradisi omed-omedan dalam pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-39 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon, Denpasar, Sabtu (10/6). Tak sedikit pejabat di panggung kehormatan yang sampai berdiri untuk mengabadikan tradisi dari Banjar Kaja, Desa Sesetan itu.

Kendati tidak sampai berdiri, dua menteri kabinet kerja yang hadir yakni Mendagri Tjahjo Kumolo dan Menpar Arief Yahya juga tampak antusias menyaksikan omed-omedan.

Baca juga:  Tangani Sampradaya Non-Dresta Bali, Sejumlah Poin Ini Diusulkan

Kepala Dinas Kebudayaan Bali, Dewa Putu Beratha mengatakan, setiap kabupaten/kota tahun ini memang baru diwajibkan untuk menampilkan tradisi khasnya pada pawai PKB. Beberapa kabupaten/kota juga menyuguhkan apa yang menjadi branding mereka.

Seperti kota Denpasar dengan tari baris, kabupaten Gianyar dengan tari cak, atau kabupaten Badung dengan bunga jepun. “Kita wajibkan sebagai suatu pelestarian tradisi, yang memang setiap tahun kita diminta oleh pusat untuk mengusulkan pencatatan tradisi-tradisi yang ada di Bali,” jelasnya.

Baca juga:  Presiden Sebut Indonesia Punya Komitmen Kuat Atasi Perubahan Iklim

Selain membuat heboh karena omed-omedan, kendaraan hias Kota Denpasar yang mengangkut penabuh juga sempat kesulitan untuk melaju saat berada di depan panggung kehormatan. Beberapa kali bahkan hampir menabrak kerumunan penonton.

Menpar Arief Yahya bahkan terlihat ikut memberi isyarat tangan agar kendaraan mundur terlebih dulu sehingga memiliki ruang untuk maju. Selang beberapa menit, kendaraan itu akhirnya bisa meninggalkan panggung kehormatan. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  Pengunjung Crossborder Atambua Adventure Offroad 2017 Bisa Nikmati Wisata Ini
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *