swalayan
Pedagang sembako di pasar induk Banyuwangi. (BP/udi)
BANYUWANGI, BALIPOST.com – Nasib pedagang tradisional di pasar induk Banyuwangi, memprihatinkan. Akibat diserbu swalayan, mereka banyak gulung tikar. Kondisi ini dipicu harga di swalayan jauh lebih murah ketimbang pasar rakyat. Para pedagang mengancam akan menggelar demo jika kondisi ini tak segera dicarikan solusi. Keluhan para pedagang ini diluapkan di hadapan Komisi II DPRD Banyuwangi, Senin (15/5).

Salah satu pedagang, Anwar Sanusi mengatakan pihaknya ingin menagih janji kampanye Bupati Anas yang ingin menyejahterakan pedagang pasar. ” Kami hanya mengeluhkan harga di swalayan jauh lebih rendah dari pasar. Imbasnya, banyak pedagang gulung tikar,” tegas Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Induk dan PKL Banyuwangi ini.

Baca juga:  Pascapeletakan Batu Pertama, Pemilik Tanah Minta Harga Wajar untuk Lahan Shortcut Singaraja-Mengwitani

Anwar mencontohkan di swalayan ada kaos yang dijual seharga Rp 9000 per biji. Sedangkan di pasar minimal harga baju dijual Rp 15.000 per biji. Belum lagi harga kebutuhan pokok. Harganya bisa selisih Rp 5000 lebih murah dari pasar. Imbasnya, pengunjung ke pasar terus menurun. Bahkan anjlok hingga 80 persen. Jumlah pedagang juga terus menghilang. Dari sekitar 100 pedagang, kini hanya tersisa 50 orang. Kebanyakan memilih tutup lantaran penghasilannya terus menurun.

Baca juga:  Mengungsi, Warga Karangasem Alih Profesi

Menurut Anwar, kondisi ini sudah berlangsung lama, sekitar enam tahun. Dahulu, kata Anwar, swalayan hanya memberikan harga di atas pasar. Justru sekarang menyaingi pasar tradisional. Meski kerap mengeluh,kata dia, belum ada tindakan pasti dari Pemkab untuk menyelamatkan para pedagang.

Pihaknya juga meminta para pengelola swalayan peka dengan kondisi ini. Para pedagang berharap swalayan di kota Banyuwangi bisa menjadi grosir. Sehingga, bisa ikut menyelamatkan pedagang pasar. ” Kalau harga swalayan jauh lebih rendah dari pasar, otomatis pasar akan ditinggal,” tegasnya. Para pedagang meminta waktu satu minggu kepada DPRD untuk menjawab persoalan ini. Jika tidak, mereka akan menggelar aksi demo seluruh pedagang.

Baca juga:  Badung akan Berikan Subsidi Bunga bagi Pelaku UMKM

Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi Handoko menegaskan pihaknya akan memanggil pihak yang dikeluhkan para pedagang. ” Kita akan panggil instansi terkait, termasuk para pengelola swalayan dan toko moderen,” tegas politisi Demokrat ini.

Pihaknya juga menyayangkan jika harga di toko modern dan swalayan lebih rendah dari pasar. Meski begitu, pihaknya meminta pedagang pasar ikut berbenah, terutama menghadapi persaingan global. (budi wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *