JAKARTA, BALIPOST.com – Menpar Arief Yahya membuka sekaligus sebagai keynote speech dalam Forum Tematik Bakohumas yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kementerian Pariwisata Kemenpar Jakarta, Rabu (10/5).

Dengan mengangkat tema “Indonesia Incorporated Menuju 20 Juta Wisman Tahun 2019” kegiatan ini diharapkan menambah wawasan para anggota forum kehumasan tentang kebijakan yang dijalankan oleh Kemenpar dalam mengembangkan kepariwisataan nasional menuju tercapainya target 20 juta wisman pada 2019 mendatang.

Menpar Arief Yahya menjelaskan, kunci keberhasilan pembangunan kepariwisataan nasional tidak lepas dari peran serta semua pemangku kepentingan (stakeholder) yaitu; kalangan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media sebagai kekuatan Pentahelix. “Kerjasama semua unsur pariwisata ini sebagai Indonesia Incorporated menjadi kekuatan dalam mewujudkan pariwisata sebagai leading sector perekonomian nasional,” kata Menpar Arif Yahya.

Menpar menjelaskan lebih jauh, program pemerintah dalam pembangunan lima tahun ke depan akan fokus pada sektor; infrastruktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata. Penetapan kelima sektor ini dengan pertimbangan signifikansi perannya dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang terhadap pembangunan nasional.

Baca juga:  Kemenpar dan KTM 2017 Memantik Paket Wisata Labuan Bajo Naik Daun

Dari lima sektor tersebut, menurut Arief Yahya, pariwisata ditetapkan sebagai leading sector karena dalam jangka pendek, menengah, dan panjang pertumbuhannya positif. Hal ini terlihat peran pariwisata dunia dalam memberikan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global mencapai 9,8%; kontribusi terhadap total ekspor dunia sebesar US$ 7,58 triliun dan foreign exchange earning sektor pariwisata tumbuh 25,1%; serta pariwisata membuka lapangan kerja yang luas yakni 1 dari 11 lapangan kerja ada di sektor pariwisata.

Pertumbuhan pariwisata dunia tersebut memberi dampak positif terhadap pariwisata Indonesia. “Presiden Joko Widodo mentargetkan pertumbuhan pariwisata nasional dua kali lipat pada 2019. Tahun 2019, pariwisata ditargetkan memberikan kontribusi pada PDB nasional sebesar 8%, devisa yang dihasilkan Rp 280 triliun, menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata sebanyak 13 juta orang, jumlah kunjungan wisman 20 juta dan pergerakan wisnus 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia,” kata Arief Yahya.

Baca juga:  Gubernur Koster Minta Penerbangan ke Bali Ditambah

Ia mengatakan, untuk mencapai target pariwisata 2019 Kemenpar menetapkan tiga program prioritas atau top 3 program yang dilaksanakan tahun ini yakni; digital tourism, homestay desa wisata, dan aksesibilitas udara sebagai top 3 program.

Honestay Desa

Menpar Arief Yahya menjelaskan program homestay desa wisata yang mulai dilaksanan tahun ini sebagai kontribusi Kemenpar terhadap pendukungan program 1 juta rumah terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang dibuat Kementerian PURR. Kemenpar berkontribusi membangun 100.000 rumah (homestay) yang dikaitkan dengan konsep desa wisata sebagai amenitas akan dikembangkan hingga tahun 2019. Sebagai quick win tahun ini dibangun 1.000 homestay di 10 destinasi prioritas di antaranya Mandalika dan Borobudur; selain Danau Toba; Tanjung Kelayang; Tanjung Lesung; Kepulauan Seribu; Bromo Tengger Semeru; Labuan Bajo; Wakatobi; dan Morotai.

Baca juga:  Yuk, Liburan Keluarga ke Teater Kecil TIM, Saksikan Pentas Kolaborasi "Cindelaras"

Sementara itu untuk program aksesibilitas udara, Kemenpar melakukan strategi 3 A (Airlines–Airport & Air Navigation—Authorities). “Program konektivitas udara sangat penting untuk mencapai target kunjungan wisman tahun ini sebanyak 15 juta wisman karena 80% kedatangan wisman ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara sehingga tersedianya seat pesawat (seat capacity) yang cukup menjadi kunci untuk mencapai target 2019 yang memerlukan tambahan 3 juta seat atau menjadi 10,5 juta seat pesawat,” kata Arief Yahya.

Selain dari Menpar Arief Yahya, para peserta forum juga mendapatkan informasi dari paparan yang disampaikan dua nara sumber Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Ni Wayan Giri Adnyani dan Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi M. Nur (Don) Sardono. Kegiatan Forum Tematik Bakohumas Kemenpar diikuti 80 peserta dari berbagai kehumasan kementerian/lembaga pemerintah dan non-pemerintah. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *