ombak
Ilustrasi. (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Hasil penyelidikan petugas Sat. Polair Polresta Denpasar diduga dosen STP Nusa Dua, I Gusti Putu Ngurah Budiasa meninggal karena tenggelam. Hasil koordinasi dengan tim Forensik RSUP Sanglah tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan luka lecet di tubuh korban diduga karena benturan benda atau binatang setelah meninggal.

“Kami sudah memeriksa saksi-saksi terutama keluarga korban. Kuat dugaan ia meninggal karena tenggelam saat berenang,” ungkap Kasat Polair Polresta Denpasar Kompol Ketut Suparta, Selasa (25/4).

Baca juga:  Kontrol Mobilitas di Pasar, Polres Rancang Ini

Dari keterangan saksi-saksi, korban biasa bangun pagi sekitar pukul 05.00 Wita, lanjut olahraga. Sebelum kejadian, korban tidur di kamar anak bungsunya berusia 8 tahun. Sekitar pukul 05.00 Wita, korban tidak ada di rumah, termasuk sepeda motornya. “Karena korban biasa seperti itu, keluarganya tidak curiga. Apalagi dompetnya masih di rumah,” tegasnya.

Kemungkinan habis olahraga, korban berenang di Pantai Geger, Kuta Selatan. Sedangkan saat kejadian sama sekali tidak ada yang melihat. “Hasil penyelidikan dan olah TKP, memang murni tenggelam,” tandas mantan Kasat Resnarkoba Polres Badung ini.

Baca juga:  Suhu di Bali Capai 34 Derajat Celcius, BMKG Jelaskan Alasannya

Sebelumnya, petugas Sat. Polair Polresta Denpasar masih menyelidiki penyebab meninggalnya dosen STP Nusa Dua, I Gusti Putu Ngurah Budiasa, Senin (24/4). Mayat Budiasa ditemukan mengambang perairan Nusa Dua, tepatnya depan Waterblow, Nusa Dua tanpa busana. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN