
TABANAN, BALIPOST.com – Kasus cedera tulang akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) mendominasi pasien yang datang ke RSUD Tabanan sepanjang tahun 2025. Hampir setiap bulan, rumah sakit milik pemerintah daerah itu menerima pasien dengan keluhan patah tulang, sementara kasus penyakit lain seperti stroke tercatat relatif lebih rendah.
Wakil Direktur Layanan RSUD Tabanan, dr Gusti Bagus Ngurah Juniada mengatakan, tingginya angka pasien cedera tulang sebagian besar dipicu oleh kecelakaan di jalan raya.
“Kalau dilihat dari data layanan, pasien akibat kecelakaan memang cukup banyak, terutama kasus tulang. Untuk kasus lain masih merata, sedangkan stroke relatif rendah,” ujarnya, Rabu (17/12).
Di tengah tingginya kunjungan pasien tersebut, layanan pendaftaran online RSUD Tabanan sempat tidak bisa digunakan selama kurang lebih sepekan. Namun, kondisi tersebut dipastikan tidak mengganggu pelayanan medis, khususnya di Poliklinik.
Menurut Bagus, terhentinya pendaftaran online bukan disebabkan kerusakan sistem, melainkan karena adanya proses penyesuaian dari sistem lama menuju sistem yang lebih baru. “Bukan rusak, tapi sedang pengalihan sistem. Per kemarin pendaftaran online sudah bisa digunakan kembali,” jelasnya.
Selama pendaftaran online tidak berfungsi, pasien tetap dilayani melalui pendaftaran secara langsung atau onsite di rumah sakit. Mekanisme antrean telah diatur sehingga tidak menimbulkan penumpukan pasien. “Tidak sampai antre lama. Pelayanan di poliklinik per hari bisa mencapai sekitar 200 pasien secara total,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pembaruan sistem pendaftaran online dilakukan untuk mempermudah pasien dalam mengakses layanan kesehatan. “Sekarang sudah lebih bagus, istilahnya kita update sistem supaya pasien yang mendaftar lebih simpel,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)










