
GIANYAR, BALIPOST.com – Final Liga Kampung Soekarno Cup 2025 menghadirkan drama luar biasa. Banteng Jawa Timur (Jatim) memastikan diri sebagai juara usai menaklukkan tuan rumah Banteng Bali lewat adu penalti pada laga puncak di Stadion Dipta, Gianyar, Sabtu (13/12) malam.
Kemenangan Jatim terasa istimewa karena sejak babak pertama, mereka harus bermain dengan 10 pemain, namun mampu menunjukkan mental baja untuk menahan gempuran Bali hingga akhir waktu normal. Laga berakhir imbang 1-1, sebelum Jatim keluar sebagai pemenang adu penalti dengan skor 3-1. Secara keseluruhan, Jatim menang 4-2.
Pahlawan kemenangan Jatim adalah sang penjaga gawang, Ruben Rafli Hartanto. Di bawah sorotan lebih dari 19 ribu pasang mata yang memadati Stadion Dipta, Ruben tampil gemilang dengan menepis tiga tendangan penalti pemain Bali.
Pada waktu normal, Jatim lebih dulu membuka keunggulan melalui sundulan Moh Atta Jabrani pada menit ke-14. Gol tersebut bertahan hingga turun minum, meski Jatim harus bertahan dengan sepuluh pemain.
Memasuki babak kedua, Bali bangkit. Tekanan bertubi-tubi akhirnya berbuah hasil lewat tendangan bebas indah I Made Anta Wijaya yang menggetarkan gawang Jatim. Skor 1-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan, memaksa laga ditentukan lewat adu penalti.
Di babak tos-tosan, Ruben Rafli Hartanto kembali menjadi momok bagi Bali. Tendangan Firman Nur, Yulius Holo, dan Made Bagus Ram berhasil digagalkannya. Sementara dari empat algojo Jatim, hanya satu yang gagal, dengan tiga eksekusi lainnya sukses menembus gawang Bali yang dikawal Nur Rahmat Fauzan.
Pelatih Banteng Jawa Timur, Anies Septiawan, mengapresiasi perjuangan anak asuhnya yang tampil penuh determinasi meski bermain pincang sejak awal laga. “Final ini sangat seru. Mental pemain luar biasa. Bermain dengan 10 orang, mereka tetap disiplin dan akhirnya bisa juara. Atmosfer stadion dengan puluhan ribu penonton juga sangat luar biasa,” ujar Anies.
Ia menambahkan, Jatim sejak awal menargetkan juara demi menjadi tuan rumah Liga Kampung Soekarno Cup edisi berikutnya.
Di sisi lain, pelatih Banteng Bali AA Ketut Bramastra alias Gung Bram tetap mengapresiasi kerja keras timnya meski gagal mempertahankan gelar. “Pemain sudah berjuang maksimal, hanya saja banyak peluang yang belum bisa dikonversi menjadi gol. Ini menjadi evaluasi besar untuk ke depan,” katanya.
Senada, pemain Banteng Bali Bagus Rama Tedja menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bali atas kegagalan mempertahankan gelar juara.“Kami akan berlatih lebih keras dan berjuang kembali untuk merebut gelar Liga Kampung Soekarno Cup berikutnya,” ujarnya.
Dengan hasil ini, Banteng Jawa Timur resmi menjadi juara Liga Kampung Soekarno Cup 2025, Banteng Bali finis sebagai runner-up, sementara Sulawesi Selatan menempati posisi ketiga.
Trofi bergilir diserahkan langsung oleh Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi PDI Perjuangan Prananda Prabowo, didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua Panitia I Made Agus Mahayastra, serta para Ketua DPD PDIP, di Stadion Dipta Gianyar. Momen bersejarah tersebut turut disaksikan langsung Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Pada kesempatan yang sama, PDI Perjuangan juga menyerahkan Dana Gotong Royong sebesar Rp517 juta kepada korban bencana banjir di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh, sebagai bagian dari rangkaian penutupan Liga Kampung Soekarno Cup 2025. (Suka Adnyana/balipost)





