Krama Desa Adat Sumita gotong- royong membangun dan merrehab sejumlah palinggih pura. (BP/kmb)

GIANYAR, BALIPOST.com – Desa Adat Sumita, Kecamatan/Kabupaten Gianyar kini sedang membangun dan merehab sejumlah palinggih bangunan pura di desa adat setempat. Untuk merampungkan pembangunan dan rehab sejumlah palinggih ini diperlukan biaya cukup tinggi.

Bandesa Adat Sumita, Nyoman Wira Sudiartha mengatakan, begitu dirinya ditunjuk menjadi Bandesa Adat pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan para prajuru dan krama pangempon untuk  pembangunan sejumlah palinggih pura maupun rehab sejumlah palinggih yang sudah mengalami pelapukan.

Sedikitnya ada empat pura yang dibangun dan direhab seperti Pura Dalem Desa Adat Sumita, Pura Puseh dan Pura Bale Agung serta gedong panyimpenan. Di Pura Puseh total palinggih hampir mencapai 19 unit diperbaiki.

Baca juga:  Desa Adat Apuan Garap Potensi Wisata Spiritual

Di antaranya bangunan baru yakni Bale pesanekan dan Jineng. Sementara rehab yakni pengaruman; pasamuan; gedong panyimpanan;  panyawangan ratu Gunung Agung;  panyawangan Gunung Batur;  gedong mas pait;  menjangan seluang; gedong taksi Agung; Samuan penerangan; piyasan; bale peselang;  bale pawedan;  panggungan deha;  panggungan jaba;  linggih balang tamak;  catur lawa; gedong hyang ibu; sedahan apit lawang kiwe;  sedahan apit lawang tengen. Selain itu juga buah pintu wantilan dan 1 pintu kori Agung.

Baca juga:  Desa Adat Tegenan Gelar Bulan Bahasa dengan Sejumlah Lomba

Untuk pembangunan Bale Pasanekan di Pura Puseh mendapat bansos mencapai Rp120 juta. Selain itu, dana pembangunan di 4 pura ini juga bersumber dari punia masyarakat, bantuan RAT LPD Desa Sumita. Sementara di gedong panyimpenan diganti pintu masuk lebih lebar dan lebih tinggi.

Untuk pengerjaan ini  karena sebagian besar pangempon pura ini berprofesi sebagai tukang ukir sehingga pengerjaannya dilakukan secara gotong- royong dan dikerjakan lembur mulai sore hingga tengah malam. “Sumber dana pembangunan sejumlah palinggih pura ini urunan masyarakat, punia, bantuan LPD dan bansos,” kata Bandesa  Adat Sumita.

Baca juga:  "Jetty” di Pelabuhan Tribuana Kembali Beroperasi

Sementara pengerjaannya secara  gotong royong “tedun”  banjar dari Banjar Melayang, Banjar Siih, Br.Tengah, Banjar Pande, Banjar Pande, Banjar Sema serta Tempekan Mulung dan total 335 KK. Ditambahkan di Pura Dalem sedang dalam proses perbaikan, Pelinggih Pesamuan.Dalam proses gedong penyimpenan Ratu Gede, Ratu istri dan sisya. (Agung Yuliantara/denpost)

BAGIKAN