Layanan kargo di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bertumbuh 9,5 persen dari periode tahun sebelumnya. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Layanan kargo di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bertumbuh 9,5 persen dari periode tahun sebelumnya. Tercatat hingga Oktober 2025, Bandara Ngurah Rai melayani 88.081.960 kilogram kargo.

Sementara, pada tahun sebelumnya di periode yang sama tercatat layanan kargo hanya 80.442.022 kilogram.

Berdasarkan data dari Bandara Ngurah Rai, tujuan internasional menguasai sebesar 79 persen atau 62.605.436 kilogram. Volume tertinggi melayani rute Doha, Hongkong, Sydney, Singapura, dan Shanghai.

Baca juga:  Sebanyak 29 Kepala Negara akan Hadiri KTT G20, Penerbangan Komersial ke Bali Tetap Beroperasi

Sedangkan berdasarkan jenis komoditasnya, kargo internasional yang paling dominan berupa marine product, general cargo, serta perishable goods.

Sementara, kargo domestik berkontribusi sebesar 25.476.524 kilogram atau 21 persen dari keseluruhan produksi kargo tahun 2025.

Rute terfavorit domestik melayani tujuan Cengkareng, Makassar, Surabaya, Jakarta (Halim), dan Kupang yang didominasi oleh general cargo, marine product, dan perishable goods.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab mengatakan, berdasarkan catatan, trafik Oktober menjadi periode dengan pergerakan kargo tertinggi sepanjang tahun 2025 mencapai 9.610.535 kilogram. Angka ini berada di atas rata-rata bulanan Januari–September 2025 sebesar 8.719.047 kilogram.

Baca juga:  Badung Susun “Masterplan Smart City”

Dalam mendukung kelancaran arus logistik, Bandara Ngurah Rai mengoperasikan dua terminal kargo yakni terminal kargo internasional dan terminal kargo domestik dengan pengelolaan yang berfokus pada kecepatan proses, keamanan barang, dan reliabilitas layanan.

“Sejalan dengan program pemerintah untuk mendorong implementasi national logistic ecosystem (NLE), Bandara I Gusti Ngurah Rai Rai telah menerapkan operasional kargo yang berbasis TPFT atau tempat pemeriksaan fisik terpadu. Ini adalah program efisiensi dan simplifikasi proses bisnis pengiriman barang kargo,” ujar Syaugi.

Baca juga:  Puluhan Usaha di Pantai Balangan dan Melasti Dapat SP II, Legislator Khawatir Investor Kabur dari Badung

Dia menambahkan dengan TPFT, pihaknya dapat mengurangi proses pemeriksaan barang dan titik bongkar sehingga sangat berdampak terhadap kecepatan pengiriman hingga 70 persen. Selain itu layanan kargo di Bandara I Gusti Ngurah Rai juga telah dilengkapi dengan autogate system impor dan ekspor. (Widiastuti/bisnisbali)

BAGIKAN