Pemerintah Kabupaten Badung, melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) menggelar sosialisasi pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, dan penurunan stunting, bertempat di Wantilan Kantor DPRD Kabupaten Badung, Jumat (17/3). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung, melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) menggelar sosialisasi pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, dan penurunan stunting, bertempat di Wantilan Kantor DPRD Kabupaten Badung, Jumat (17/3). Kegiatan yang bertujuan untuk penurunan angka stunting ini, melibatkan sebanyak 50 keluarga di Kabupaten Badung.

Mengambil tema “Perkuat Peran Perempuan Hingga Pengasuhan yang Setara untuk Percepat Penurunan Stunting”, DP2KBP3A bersinergi dengan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali. Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum Badan Kerjasama Organisasi Masyarakat Wanita Provinsi Bali, juga turut dihadiri Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Badung, Ketua Gatriwara Kabupaten Badung diwakili oleh Bendahara I, Narasumber dan sejumlah undangan lain.

Baca juga:  Hentikan Penyebaran COVID-19, Kasad Kirim Ratusan Rapid Test

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dr. I Nyoman Gunarta, M.P.H., untuk pesertanya melibatkan seluruh organisasi perempuan di Badung, dari TP PKK, DWP, WHDI, Triwara, IWAPI, termasuk para lansia, dan juga para disabilitas penerima bantuan. Selama ini kata dia, DP2KBP3A memfasilitasi program BKOW Provinsi Bali untuk melakukan sosialisasi di daerah Kabupaten Badung.

Kegiatan ini kata dia menyasar perempuan, kepala keluarga, Ibu yang memiliki kekurangan gizi dan penyakit kronis, lansia, balita kurang gizi, hingga penyandang disabilitas. Pihaknya dari DP2KBP3A kata dia, memang menjadi partner strategis dari BKOW, untuk menjalankan program-program BKOW di masing-masing daerah. Karena seperti diketahui, stunting ini adalah pekerjaan kita bersama untuk menurunkannya.

Baca juga:  Semangati Petugas Kesehatan di Tengah Pandemi, KJRI Los Angeles Luncurkan Video

Untuk itu, pihaknya berharap semua pihak secara bersama-sama ikut menurunkan stunting. Program penurunan stunting ini, merupakan program yang berkelanjutan, yang merupakan bagian dari program program Besar. “Program Stunting ini merupakan salah satu Program Berkelanjutan dari Program Besar Lainnya. Dan saat ini, kita sedang melatih Tim Pendamping Keluarga (TPK) di seluruh kecamatan, untuk mencegah stunting di Kabupaten Badung dan dilanjutkan dengan audit kasus stunting yang telah ada,” jelasnya.

Untuk tim pendamping keluarga (TPK) di masing masing kecamatan, telah dilatih agar mereka nantinya ikut mendampingi keluarga-keluarga yang berisiko stunting di seluruh Badung. Sehingga untuk bisa menurunkan angka kasus stunting, pihaknya juga melakukan audit-audit kasus kasus yang ada.

Baca juga:  Tingkat Hunian Hotel di Kawasan Nusa Dua Sempat 24 Persen

“Harapannya semua elemen masyarakat badung, memahami stunting ini adalah persoalan bersama, sehingga perlu adanya sinergitas baik lintas sektor, masyarakat, swasta dan juga media,” ucapnya.

Sementara itu Ketua Umum BKOW Provinsi Bali, Cok Putri Hariyani Ardhana Sukawati mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mendukung peran pemerintah dalam penurunan stunting. Ini kata dia, merupakan upaya merealisasikan program BKOW Provinsi Bali, sekaligus ulang tahun BKOW yang ke 60 serta perayaan Hari Kartini. “Harapannya, kita bergerak bekerja sama, menurunkan angka stunting di Kabupaten Badung, yang saat ini turun menjadi 6,6% per tahun 2023,” harapnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *