
BANGLI, BALIPOST.com – Sebanyak 400 yowana dari 22 desa adat di Kecamatan Kintamani, Bangli, mengikuti Jambore Pemuda Adat Jumat (21/11).
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli berharap kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Budaya dapat terus berlanjut setiap tahun di Bangli.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli, I Wayan Dirga Yusa, mengatakan, jambore ini diselenggarakan di Tunon, Desa Adat Batur. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama empat hari, hingga 24 November mendatang.
Jambore Pemuda Adat ini diselenggarakan dalam format seminar. Dalam kegiatan itu para yowana diberikan pemahaman mendalam tentang pelestarian budaya di Bali. “Pemahaman tentang cagar budaya, apa itu budaya, dan bagaimana cara menjaganya,” jelas Dirga Yusa.
Pihaknya sangat menyambut baik kegiatan ini, mengingat keterbatasan anggaran Pemda untuk menyelenggarakan kegiatan serupa. “Kegiatan ini sangat membantu Pemerintah daerah karena kita tidak punya anggaran untuk itu. Sedangkan, transformasi pengetahuan dan pelestarian budaya menjadi kewajiban bagi pemerintah, terutama Bangli yang mengusung tagline Bangli Origin of Bali,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga kebudayaan khas Bangli yang menjadi sumber inspirasi kebudayaan di Bali. Dirga Yusa berharap kegiatan ini dapat berlanjut setiap tahun di Bangli.
Sementara itu Ketua MDA kabupaten Bangli I Ketut Kayana berharap melalui kegiatan ini terjalin komunikasi antar pemuda adat di Bangli dalam kaitan untuk melestarikan adat dan budaya. Terlebih di kintamani banyak terdapat desa adat tua sehingga diharapkan para yowana memahami, mempertahankan, melestarikan bahkan mengembangkan adat dan budaya sesuai kondisi yang ada di masing-masing desa adat. (Dayu Swasrina/balipost)










