
JAKARTA, BALIPOST.com – Peningkatan minat belanja wisatawan di Bali sedang mengalami peningkatan. Hal itu berdasarkan pantauan dari Kedeputian Bidang Promosi Kementerian Pariwisata.
Peningkatan minat berbelanja yang luar biasa itu, salah satunya dari wisatawan yang berasal dari India.
Menurut Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Jumat (21/11), aktivitas berbelanja menjadi salah satu daya tarik terpenting bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke suatu negara.
“Kita harus mempromosikan wisata belanja ini ke negara-negara terdekat, ke ASEAN, dan ke negara lain juga,” kata Widiyanti, dikutip dari Antara.
Dari pengamatan pribadinya, Widiyanti juga menilai bahwa berbelanja sangat diminati bagi wisatawan wanita, khususnya ibu-ibu.
Dengan adanya potensi tersebut, Kementerian Pariwisata melakukan sejumlah upaya untuk memperkuat promosi wisata berbelanja terutama dalam rangka libur Natal dan Tahun Baru nanti.
Salah satunya yakni dengan menggaungkan kampanye “Saatnya Liburan #DiIndonesiaAja” yang selaras dengan Belanja di Indonesia Aja (BINA) yang menjadi program kolaborasi antara pemerintah dengan asosiasi pengusaha ritel, khususnya Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO).
Lewat kampanye itu, Kementerian Pariwisata mengimbau seluruh mitra agar menyiapkan dan menyiarkan paket-paket wisata spesial saat libur natal dan tahun baru.
Kementerian Pariwisata melakukan kerja sama terpadu bersama para agen perjalanan online (OTA) untuk mengamplifikasi penjualan paket wisata, serta mendorong minat berwisata di Indonesia.
Ia menyebut sejauh ini terdapat 23 mitra industri yang telah menyusun beragam paket wisata menarik yang akan diperkenalkan melalui lima kegiatan promosi termasuk business matching, pameran dan forum pariwisata.
“Kami optimis program BINA akan semakin mendorong perjalanan wisatawan nusantara dan juga meningkatkan belanja wisatawan mancanegara,” katanya.
Dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, pada periode Januari–September 2025, kunjungan wisman mencapai 5.297.869 kunjungan, atau meningkat 11,55 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Wisman terbanyak berasal dari Australia dengan 1.215.954 kunjungan.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada September 2025 tercatat 68,17 persen, turun 1,37 persen poin dibandingkan Agustus 2025. Namun secara tahunan (y-on-y), TPK naik 1,83 persen poin. Peningkatan tertinggi terjadi pada hotel bintang 1, baik secara bulanan maupun tahunan.
Rata-rata lama menginap tamu hotel berbintang pada September 2025 mencapai 2,92 malam, naik tipis dari bulan sebelumnya. Tamu asing tercatat menginap lebih lama, yakni 3,10 malam, dibandingkan tamu domestik yang menginap 2,56 malam.
Untuk tamu asing, lama menginap tertinggi terdapat di hotel bintang 2 dengan 4,05 malam, sedangkan tamu domestik paling lama menginap di hotel bintang 5 dengan rata-rata 3,14 malam. (kmb/balipost)










