GUbernur Bali, Wayan Koster melakukan tabur bunga memperingati Hari Puputan Margarana di Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana, Tabanan, Kamis (20/11). (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Peringatan Hari Puputan Margarana ke-79 diselenggarakan dengan khidmat di Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana, Tabanan, Kamis (20/11). Dalam kesempatan itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyerukan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan mengisi kemerdekaan melalui kontribusi nyata bagi bangsa.

Gubernur Koster mengingatkan bahwa Puputan Margarana merupakan salah satu peristiwa paling heroik dalam sejarah perjuangan Bali. Pada 20 November 1946, Letnan I Gusti Ngurah Rai bersama 69 anggota pasukan Ciung Wanara gugur melawan agresi Belanda. Pertempuran tersebut menewaskan sekitar 400 serdadu Belanda dan menandai tekad pantang menyerah rakyat Bali dalam mempertahankan kemerdekaan.

Baca juga:  Ini, Kronologi Pembunuhan Botak

“Puputan Margarana mengajarkan bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit, tetapi lahir dari keberanian, kebersamaan, dan keikhlasan para pejuang,” ujar Gubernur Koster.

Gubernur Koster menekankan bahwa semangat itu harus terus diwariskan kepada generasi muda sebagai modal membangun bangsa di tengah tantangan zaman. Peringatan tahun ini mengusung tema “Mengobarkan Jiwa dan Semangat Puputan Margarana Menuju Bali Maju yang Bermartabat”.

Menurut Koster, tema tersebut menjadi pengingat bahwa nilai-nilai luhur kepahlawanan harus menjadi pondasi dalam memperkuat solidaritas, menjaga persatuan, dan mendorong kesejahteraan masyarakat Bali.

Baca juga:  Pemilih Pemula Pilih Pemimpin yang Programnya Jelas untuk Bali

Koster juga menegaskan bahwa momentum historis Puputan Margarana menjadi pijakan penting dalam mewujudkan Bali yang damai, aman, dan bermartabat. Ia mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi guna mendukung visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru.

Upacara peringatan dipimpin AKBP Mahfud Didik Wiratmoko, Kasubdit Patroli Ditpolairud Polda Bali. Acara ditutup dengan penyerahan Piala Bergilir Napak Tilas dari Gubernur Bali kepada Kabupaten Bangli sebagai juara pertama. Peringatan juga diisi dengan prosesi peletakan dan tabur bunga, diiringi tabuh baleganjur serta kehadiran peed dari Desa Adat Klaci Marga. (kmb/balipost)

Baca juga:  Diduga Pakai Tembakau Gorilla, Pelajar Tabrak Tembok
BAGIKAN