Wisatawan menikmati suasana di desa wisata Penglipuran. (BP/istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com –  Desa Wisata Penglipuran mengalami lonjakan kunjungan wisatawan saat hari raya Galungan. Peningkatan kunjungan ini tidak terlepas dari keunikan budaya dan tradisi yang selalu menjadi daya tarik utama desa wisata tersebut.

General Manager Desa Wisata Penglipuran, I Wayan Sumiarsa, mengungkapkan bahwa Penglipuran selalu menjadi destinasi yang diminati wisatawan saat momen hari raya Galungan karena ada hal-hal unik yang bisa dilihat di Penglipuran khususnya terkait tradisi dan budaya. Di mana pada hari raya Galungan ini, warga menghiasi depan pintu masuk rumahnya dengan penjor, yang membuat wisatawan banyak datang ke Penglipuran dan menunggu momen Galungan ini.

Baca juga:  Evaluasi SAKIP 2017, Klungkung Raih Predikat B

“Dan yang tak kalah penting, adalah wisatawan dapat melihat secara langsung rutinitas warga saat merayakan hari raya Galungan,” kata Sumiarsa, Kamis (20/11).

Sumiarsa menyebutkan, jika pada hari biasa rata-rata kunjungan ke Penglipuran mencapai 2.400 orang, saat Galungan angkanya melonjak menjadi 3.750 orang per hari. Kunjungan didominasi oleh wisatawan nusantara dari luar Bali yang sengaja datang untuk mencari pengalaman unik perayaan Galungan.

Baca juga:  Perketat Sistem Pengamanan, Pengunjung di Obyek Wisata Diperiksa

Di tengah lonjakan kunjungan, pihak pengelola Penglipuran tetap berupaya menjaga kebersihan lingkungan desa dan lebih penting kekhusukan masyarakat Penglipuran dalam melaksanakan persembahyangan Galungan.

Sumiarsa mengatakan, setiap pengunjung yang masuk ke Penglipuran diberitahukan mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Wisatawan yang ingin memasuki tempat suci di lingkungan Penglipuran diwajibkan menggunakan busana adat Bali. Wisatawan juga diimbau mendukung keberlanjutan lingkungan desa yang bersih dan asri. Pihak pengelola juga menekankan larangan penggunaan drone di area Penglipuran guna memastikan perayaan Galungan dapat berlangsung dengan khusyuk.

Baca juga:  Penglipuran Bukukan Pendapatan Retribusi Wisata Puluhan Miliar

“Kami berupaya memberikan pengalaman yang mendalam, khususnya saat Galungan. Kami membuka desa ini lebih awal, dari pukul 06.00 khusus bagi wisatawan yang ingin menyaksikan secara langsung kegiatan masyarakat saat Galungan,” kata Sumiarsa. (Dayu Swasrina/balipost)

 

BAGIKAN