
DENPASAR, BALIPOST.com – H-2 Galungan, Senin (17/11), harga canang sari mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Harganya mencapai Rp35.000 per 25 biji.
Harga canang sari selalu melambung pada jelang hari raya Umat Hindu ini. Kenaikan harga canang sari sudah terjadi sejak seminggu sebelum Galungan terutama pada Rahina Sugian.
Pada Sugian lalu harga canang sari sudah menyentuh Rp25.000 per 25 biji, mengalami kenaikan dari hari-hari biasa yakni Rp15.000 per 25 biji.
Menurut salah seorang pedagang canang di Jalan Ahmad Yani Denpasar, Ni Ketut Asih mengaku, kenaikan harga canang dipengaruhi oleh harga bahan baku yang melambung.
Mulai dari ceper yang biasanya Rp60.000 hingga Rp75.000 per 200 biji, saat ini sudah menyentuh Rp130.000 per 200 biji. Demikian bunga mitir dari Rp15.000 hingga Rp20.000 per kilogram naik menjadi Rp60.000 per kilogram.
Bunga pacar air dari Rp20.000 naik menjadi Rp50.000 per kilogram dan pecah seribu dari Rp15.000 per kilogram naik menjadi Rp40.000 per kilogram.
Sementara itu, Kepala Unit Pasar Kereneng, I Gusti Ngurah Arya Kusuma mengatakan, untuk bahan pangan jelang Galungan sebagian besar stabil kecuali cabai rawit yang saat ini menyentuh Rp50.000 hingga Rp55.000 per kilogram dari Rp40.000 per kilogram.
Demikian untuk daging babi dikatakannya normal termasuk daging ayam normal Rp38.000 per kilogram. “Untuk bahan pangan dari stok itu aman, yang harga fluktuatif itu cabai rawit. Kalau yang lainnya normal termasuk daging babi,” jelasnya.
Saat dilakukan pemantauan di Pasar Badung, Senin (17/11) salah seorang pedagang daging Bu Dika mengatakan, tidak ada kenaikan harga daging pada Galungan kali ini. Harga masih sama seperti biasanya yakni Rp85.000 hingga Rp90.000 per kilogram. Dia mengaku permintaan tidak begitu signifikan yang hanya memotong 4 ekor pada H-2 Galungan ini.
Berbeda dengan Galungan sebelumnya pemotongan bisa mencapai 8 ekor pada H-2 Galungan. Sementara pada hari-hari biasa pemotongan dilakukan rata-rata 2 ekor per hari.
Hal senada juga diungkapkan Arya di Pasar Kereneng. Dia mengatakan harga daging stabil Rp90.000 per kilogram. “Tidak ada kenaikan, harga stabil Rp90.000 per kilogram,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar, I Wayan Putra Sarjana mengatakan, beberapa produk diwaspadai menyumbang inflasi November ini. Salah satunya Canang Sari dan daging babi. Selain itu komoditi yang perlu diwaspadai menyumbang inflasi seperti cabai, telur dan daging ayam ras. (Widiastuti/bisnisbali)










