Pertemuan Dinas PUTR Bersama Segenap Elemen Masyarakat. (BP/Yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) di sejumlah desa selama ini dinilai efektif menekan volume sampah yang masuk ke TPA Bengkala. Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Buleleng tetap berkomitmen memperkuat pengelolaan sampah dari hulu.

Tahun ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng menggandeng Rumah Plastik Singaraja melahirkan inovasi baru berupa TPS3R Plus, yakni mesin pengolah sampah organik dan anorganik dalam satu sistem. Desa Anturan ditunjuk sebagai lokasi pilot project.

Kepala Bidang Cipta Karya PUTR Buleleng, Gede Suharjono, Senin (17/11) menjelaskan bahwa pihaknya segera membangun fasilitas TPS3R Plus tersebut. Mesin ini memiliki kemampuan mencacah sekaligus memilah sampah secara otomatis, sehingga menjadi peningkatan signifikan dari TPS3R sebelumnya.

Baca juga:  Masih Banyak Sungai Tersedimentasi, Perkuat Kesiagaan Hadapi Potensi Bencana

“Kalau TPS3R yang ada lebih banyak mengelola sampah organik, plastiknya masih terbatas. Melalui pilot project ini, desa bisa mengelola plastiknya sendiri sekaligus mendukung program inovasi jalan cantik atau pengaspalan jalan menggunakan campuran sampah plastik,” terang Suharjono.

Ia menambahkan, selama ini masyarakat sudah mulai disiplin memilah sampah dari rumah, namun belum sepenuhnya optimal. Dengan sistem baru TPS3R Plus, proses pemilahan akan jauh lebih ringan bagi pengelola. Pembangunan fasilitas ini diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp300–400 juta, mencakup mesin dan bangunan.

Baca juga:  Polisi Perketat Pengamanan Pantai

“Buleleng kini memiliki 57 TPS3R dan semuanya aktif. Dalam workshop di Rumah Plastik Singaraja, kami mengumpulkan para pengelola desa untuk memperkuat kolaborasi. Harapannya, semua TPS3R dapat beroperasi lebih optimal,” ujarnya.

Owner Rumah Plastik Singaraja, Putu Eka Darmawan, memaparkan bahwa mesin TPS3R Plus memiliki kapasitas pemilahan dan pencacahan plastik hingga 5 ton per hari selama delapan jam operasional. Mesin ini tidak menggunakan bahan bakar minyak, melainkan ditenagai listrik bertegangan 33.000 watt.

Baca juga:  Warga Diminta Ikut Kelola Sampah Rumah Tangga

“Selama ini Rumah Plastik mensuport bahan plastik untuk pengaspalan jalan di Buleleng. Dengan hadirnya alat ini, desa bisa memenuhi kebutuhan plastik secara mandiri sekaligus memberi nilai tambah bagi desa. Ini pertama kalinya Buleleng memiliki TPS3R Plus,” kata Eka.

Terkait ketahanan mesin, Eka memastikan desainnya dibuat agar mudah dirawat tanpa memerlukan tenaga profesional. Perawatan cukup dilakukan secara rutin, seperti pengecekan baut, oli, serta pembersihan untuk mencegah karat. (Yudha/balipost)

 

BAGIKAN