
SINGARAJA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng memberikan ratusan paket sembako hingga seragam baru bagi Tenaga Harian Lepas (THL) kebersihan pada Jumat (14/11). Bantuan ini sebagai bentuk dukungan dan penghargaan atas kerja keras para petugas kebersihan yang setiap hari memastikan Kota Singaraja tetap bersih dan nyaman.
Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra mengatakan menegaskan bahwa dukungan ini diberikan sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras para petugas kebersihan yang setiap hari memastikan Kota Singaraja tetap bersih dan nyaman.
“Mereka melaksanakan tugas dengan sangat baik. Tidak ada sampah berserakan di seputaran Kota Singaraja. Ini patut diapresiasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, pembagian sembako ini juga bertepatan dengan persiapan menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan. Program tersebut disambut antusias tidak hanya oleh para THL, tetapi juga jajaran pemerintah dan para donatur yang turut berpartisipasi.
Namun, Sutjidra menegaskan bahwa perhatian Pemkab Buleleng terhadap kesejahteraan petugas kebersihan tidak berhenti pada bantuan sembako saja. Program sosial serupa telah dilakukan sebelumnya bagi keluarga kurang mampu dan akan terus dilanjutkan. “Tidak sampai di sini. Ke depannya terus dilakukan. Teman-teman donatur juga mendukung penuh,” jelasnya.
Ke depan, Pemkab Buleleng juga berencana memberikan seragam baru kepada seluruh petugas kebersihan pada awal tahun mendatang. Gagasan ini muncul setelah Bupati melihat langsung kondisi pakaian kerja para petugas yang sudah tampak lusuh.
“Di awal tahun mereka sudah dapat pakaian baru. Ini janji saya. Seragam yang layak pasti membuat mereka lebih semangat,” tegasnya.
Selain fokus pada kesejahteraan petugas, Sutjidra juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi puncak musim penghujan pada Desember hingga Januari yang diprediksi BMKG. Untuk meminimalisasi risiko banjir dan penumpukan sampah, Pemkab akan mengintensifkan program kebersihan, termasuk pembersihan daerah aliran sungai.
“Kita harus antisipasi dan meminimalisir hal-hal yang tidak kita inginkan. Edukasi terus dilakukan agar setiap wilayah semakin memahami dan bertanggung jawab dalam mengelola sampah,” pungkas Sutjidra. (Yudha/balipost)










