
GIANYAR, BALIPOST.com – Setelah hampir satu tahun beristirahat akibat cedera lutut, Made Tito Wiratama akhirnya kembali merumput bersama Bali United FC. Momen itu menjadi babak baru dalam perjalanan karier gelandang muda berusia 22 tahun tersebut sekaligus suntikan semangat bagi tim Serdadu Tridatu yang masih berjuang mencari konsistensi di musim ini.
Tito terakhir kali tampil pada akhir November 2024 saat Bali United menghadapi Dewa United. Cedera lutut yang dideritanya kala itu memaksanya absen panjang dari lapangan hijau dan melewati masa pemulihan yang tidak mudah.
Namun, ketekunan dan kerja kerasnya akhirnya berbuah hasil. Tito kembali mencicipi atmosfer pertandingan ketika Bali United bertandang ke markas Bhayangkara Presisi Lampung FC (7/11). Ia masuk pada menit ke-77 menggantikan Kadek Agung, meski laga berakhir dengan kekalahan tipis 1-2 untuk tim tamu.
Meski hasil pertandingan belum sesuai harapan, bagi Tito momen tersebut jauh lebih berharga daripada sekadar skor akhir.
“Saya bangga dengan tim ini dan bersyukur bisa berbagi di lapangan lagi. Memang belum hasil yang diinginkan, tapi perjuangan dan hati untuk terus berusaha itu yang utama,” ujar Tito penuh semangat.
Setelah comeback itu, Tito juga tampil sejak menit awal dalam latihan bersama Perseden Denpasar pada Rabu (12/11) pagi di Bali United Training Center, Gianyar. Kondisi fisiknya kini semakin membaik, dan ia siap bersaing kembali memperebutkan tempat utama di lini tengah Bali United.
Kembalinya Made Tito hadir di tengah perjuangan Bali United yang masih berupaya menemukan ritme terbaik. Hingga pekan ke-12 BRI Liga 1 2025/2026, tim asuhan Coach Johnny Jansen berada di peringkat 10 klasemen sementara, dengan torehan 13 poin dari 3 kemenangan, 4 kekalahan, dan 4 hasil imbang.
Perombakan besar di sektor kepelatihan dan pemain membuat performa Serdadu Tridatu belum stabil seperti musim-musim sebelumnya. Namun Coach Jansen menegaskan bahwa timnya terus berkembang menuju arah positif.
“Saya melihat progres yang baik setiap hari. Pemain mulai memahami pola taktik yang saya berikan, bagaimana mengalirkan bola dengan efektif, dan menunjukkan motivasi tinggi untuk berjuang bersama. Kita ingin Bali United menampilkan sepak bola terbaik sejauh ini,” jelas pelatih asal Belanda itu.
Kehadiran kembali Made Tito tak hanya menjadi kabar gembira bagi dirinya pribadi, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan dan semangat baru bagi Bali United. Dengan kombinasi pemain muda dan senior yang semakin solid, Serdadu Tridatu diharapkan mampu kembali bersaing di papan atas klasemen.
“Bali United sedang berproses, dan saya ingin menjadi bagian dari proses itu,” ujar Tito dengan senyum lebar, menandakan tekadnya untuk kembali berkontribusi bagi tim kebanggaan Pulau Dewata.
Comeback Made Tito bukan sekadar kembalinya seorang pemain, melainkan cerita tentang keteguhan, kesabaran, dan cinta terhadap sepak bola. Kini, harapan baru pun menyala lagi di Gianyar. (Suka Adnyana/balipost)










