Pedagang di Badung menata perlengkapan penjor di tokonya sambil menunggu datangnya pembeli. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Seminggu jelang hari raya Galungan, perlengkapan penjor sudah mulai diburu masyarakat. Harga yang ditawarkan beragam, menyambut antusias masyarakat jelang hari raya umat Hindu yang datang setiap 6 bulan sekali ini.

Salah seorang pedagang di Tuka, Kuta Utara, I Gede Dody Budiartha saat ditemui, Rabu (12/11), mengatakan, permintaan sudah mulai ramai sejak 2 bulan lalu terutama untuk grosir yang akan dijual kembali. Sementara untuk eceran permintaan minggu ini sudah mulai ramai dan puncak permintaan akan terjadi pada Minggu (16/11), atau H-3 Galungan.

Baca juga:  Tinjau Pasar Galiran Jelang Galungan, Bupati Suwirta Ajak Pedagang Ciptakan Kenyaman

Terkait harga, kata dia, harga bahan mengalami kenaikan sekitar 15 persen dari Galungan enam bulan lalu. Harga ental saat ini mencapai Rp450 ribu per ikat untuk kualitas biasa dan kualitas super Rp675 ribu per ikat. “Kenaikan harga bahan sudah mulai terasa di satu bulan sebelum Galungan,” ungkapnya.

Harga penjor berkisar dari Rp400.000 hingga Rp1,5 juta per buah. Sementara, hiasan penjor dijual mulai dari Rp150.000 hingga Rp200.000 per set untuk jenis biasa dan Rp400.000 hingga Rp1 juta per set untuk jenis premium.

Baca juga:  Volume Sampah di Pasar Menurun Selama Covid-19

Permintaan, dikatakannya, ada kenaikan dari enam bulan sebelumnya. “Karena beberapa ada juga pelanggan baru,” terangnya.

Hal senada diungkapkan oleh pedagang di kawasan Kapal, Badung, Putu Asri. Untuk harga perlengkapan penjor saat ini disesuaikan dengan motif atau desain masing-masing. Harga yang ditawarkan mulai Rp20 ribu untuk sampian penjor dan Rp20 ribu untuk kolong-kolong. Sementara, untuk harga gempong mulai dari Rp30.000 per pcs.

Baca juga:  Galungan, Perajin Sampian Penjor Panen Pesanan

“Harganya tergantung jenis bahan dan tingkat kerumitan. Kita jual beberapa jenis, biar ada pilihan,” katanya.

Untuk bahan baku banyak didatangkan dari luar Bali. Permintaan sudah mulai meningkat dan puncaknya akan terjadi pada H-4 atau H-3 Galungan. (Widiastuti/balipost)

BAGIKAN