Mesin penyedot portable disiagakan untuk menangani banjir. (BP/istimewa)

 

DENPASAR, BALIPOST.com – Musim hujan telah tiba. Dengan pengalaman banjir besar pada 10 September lalu, BPBD Denpasar menggelar rapat koordinasi TRC (Tim Reaksi Cepat) sebagai langkah antisipasi dan penanganan banjir. BPBD juga menyiagakan belasan mesin penyedot air.

Kepala Pelaksana BPBD Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa, Senin (10/11), mengatakan, rakor TRC digelar dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana. TRC terdiri dari unsur BPBD, Kodim 1611/Badung, Polresta Denpasar, Basarnas, OPD terkait, Tagana, Orari, dan kecamatan. Dengan keterlibatan berbagai unsur, maka terjadi bencana diharapkan TRC bisa bergerak cepat, terpadu, dan terorganisasi sebagai wujud kesiapsiagaan Pemkot Denpasar dalam mengantisipasi bencana.

Baca juga:  Kunjungan Jatiluwih Didominasi Wisman

Menurutnya, TRC adalah tim yang pertama bergerak ketika ada bencana. Dengan dikoordinir BPBD, tim ini bertugas untuk mengkaji cepat luas cakupan yang terdampak bencana, jumlah korban, sararana-prasarana yang rusak, hingga jumlah rumah/gedung, dan sarana ekonomi yang terdampak.

TRS juga menghitung kebutuhan makanan, sandang, permukiman sementara, sanitasi, hingga air bersih yang dibutuhkan korban bencana. “TRC ini jug membantu aktivasi posko bencana, pendistribusian permakanan, logistik, dan lain-lain,” imbuhnya.

Selain tim TRC, BPBD juga menyiagakan 13 mesin penyedot air portabel untuk menangani banjir di rumah-rumah warga dan menyiagakan 5 perahu karet. Selain BPBD, Dinas Damkar juga memiliki mesin penyedot, begitu juga Dinas PUPR, dan BWS. “Kami bergerak bersama-sama,” ujarnya.

Baca juga:  Kapal Pesiar Angkut ABK Ingin Sandar di Benoa, Ini Penjelasan Gugus Tugas Bali

Setelah banjir 10 September lalu, beberapa titik banjir kembali, muncul di Denpasar. Salah satu upaya mengatasinya adalah penyedotan air, seperti yang dilakukan di Kesiman oleh Dinas PUPR.

Kabid SDA Dinas PUPR Denpasar, I Ketut Ngurah Artha Jaya mengatakan, Dinas PUPR memiliki 4 mesin pompa dengan kapasitas 20 liter per detik. Meski jika terjadi bencana BPBD menjadi leading sector, namun pihaknya kerap turun tangan melakukan penyedotan lantaran pemicu banjir sebagiannya dipicu saluran air yang bermasalah.

Baca juga:  Berbaur dengan Milenial di Music Bali Digifest, Gubernur Koster Apresiasi Musisi Bali

Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan normalisasi saluran air. Di samping itu, dilakukan pula perbaikan drainase. “Banjir kita antisipasi dengan selalu berkoordinasi dengan BMKG. Dari BPBD sekarang sudah menyiapkan sistem early warning di Pasar Badung. Kami juga tetap berusaha menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Kota Denpasar,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN