
NEGARA, BALIPOST.com – Seorang pengendara motor tewas akibat kecelakaan lalu lintas di depan Mapolsek Mendoyo, Jalan Raya Denpasar–Gilimanuk KM 86-87, Lingkungan Bilukpoh Kangin, Tegalcangkring, Mendoyo, Jembrana, Sabtu (8/11) malam.
Kecelakaan terjadi saat sepeda motor mau menyalip trailer, namun dari arah berlawanan juga melaju sepeda motor sehingga terjadi senggolan.
Kasat Lantas Polres Jembrana, Ipda Aldri Setiawan membenarkan insiden kecelakaan tersebut. Aldri mengatakan peristiwa berawal ketika sepeda motor Honda Scoopy DK 6906 ZL yang dikendarai perempuan berinisial DP (22) asal Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, melaju dari arah barat ke timur.
Setibanya di lokasi kejadian, pengendara Scoopy berusaha mendahului truk trailer Nissan L-8540-UW yang juga bergerak dari arah yang sama. “Namun pada saat bersamaan, datang sepeda motor lain yang tidak diketahui identitasnya dari arah berlawanan. Terjadi serempetan antara keduanya hingga pengendara Scoopy terjatuh,” jelas Ipda Aldri, Minggu (9/11).
Akibat senggolan tersebut, sepeda motor korban dan penumpangnya terjatuh ke sisi kiri jalan dan terlindas roda kanan truk trailer. Pengendara DP mengalami luka berat di bagian kepala dan meninggal dunia di lokasi. Sementara penumpangnya, VJ (22), karyawan swasta asal Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, mengalami patah tangan dan kaki kiri. “Korban meninggal dunia langsung dievakuasi ke RSU Negara. Sedangkan penumpangnya masih menjalani perawatan,” tambahnya.
Truk trailer tersebut dikemudikan SF (32) warga Simomulyo, Kota Surabaya. Sementara pengendara sepeda motor yang diajak senggolan tersebut masih dalam proses penyelidikan Satlantas Polres Jembrana. Dari hasil olah TKP, polisi mendapati kondisi jalan beraspal baik, lurus dan sedikit menurun dengan arus lalu lintas sedang. Saat kejadian cuaca mendung dan situasi di sekitar lokasi cukup gelap karena lampu penerangan tidak menyala.
“Kasus ini masih kami tangani. Kami juga mengimbau pengguna jalan agar selalu berhati-hati, terutama di malam hari dan saat cuaca kurang mendukung,” pungkas Ipda Aldri. (Surya Dharma/balipost)










