
DENPASAR, BALIPOST.com – Ibu Wakil Presiden Republik Indonesia, Selvi Gibran Rakabuming, bersama para Ibu Seruni Kabinet Merah Putih mengunjungi SD Negeri 5 Pedungan, Denpasar, Jumat (7/11).
Kunjungan kerja tersebut membawa pesan penting tentang literasi digital dan penggunaan internet sehat bagi kalangan pelajar.
Di hadapan ratusan siswa yang antusias mengikuti kegiatan sosialisasi bertema “Anak Cerdas, Ruang Digital Berkelas,” Ibu Selvi menekankan bahwa kecerdasan di era modern tidak hanya diukur dari kemampuan akademik, tetapi juga dari kemampuan mengelola diri di dunia digital.
“Internet memberi banyak manfaat, tetapi juga bisa membawa risiko jika tidak digunakan dengan bijak. Karena itu, penting bagi anak-anak untuk mengenal batas, berani berkata tidak pada konten negatif, dan selalu berdiskusi dengan orang tua atau guru ketika menemukan hal yang tidak baik di dunia maya,” pesannya.
Pesan tersebut menjadi inti dari kegiatan edukatif yang digagas Ibu Seruni Kabinet Merah Putih, sebuah inisiatif yang berfokus pada peningkatan kesadaran literasi digital di lingkungan sekolah. Rombongan Ibu Wakil Presiden disambut Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, bersama Ny. Putri Koster dan Ny. Sagung Antari Jaya Negara.
Dalam sambutannya, Wawali Arya Wibawa mengapresiasi kunjungan ini sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap pendidikan karakter digital bagi generasi muda.
“Kami menyambut baik kegiatan sosialisasi internet sehat ini, karena menjadi langkah nyata untuk membekali generasi muda agar bijak, cerdas, dan beretika dalam memanfaatkan teknologi digital,” ujar Wawali Arya Wibawa.
Kegiatan sosialisasi dikemas secara menarik dimana anak-anak diajak memahami cara menggunakan internet dengan aman, menghindari hoaks, menjaga privasi, dan mengatur waktu penggunaan gawai.
Melalui kunjungan ini, Ibu Selvi Gibran menegaskan pentingnya menanamkan nilai kecerdasan digital dan emosional sejak dini agar anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi tangguh, bijak, dan berkarakter di tengah derasnya arus informasi digital. (Eka Adhiyasa/balipost)

