Sejumlah pengendara menunggu kesempatan untuk melintas di persimpangan Jalan Gunung Salak - Teuku Umar Barat, Denpasar saat lampu traffic light padam, Selasa (28/10). Lampu pengatur lalu lintas ini tidak berfungsi diperkirakan karena adanya pengerjaan proyek perbaikan drainase di jalur tersebut. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Traffic light di simpang Jalan Gunung Salak-Teuku Umar Barat Denpasar, padam sejak beberapa hari terakhir sehingga memicu kemacetan. Hal ini pun menuai keluhan dari pengguna jalan.

Kepala UPTD Pelayanan Transportasi Darat Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Ambara Antara saat dikonfirmasi, Selasa (28/10) malam, mengatakan, selain proyek drainase, di kawasan tersebut juga dilakukan pelebaran jalan yang membuat alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau traffic light turut dibongkar. Pembongkaran inilah yang membuat traffic light tidak bisa berfungsi.

Baca juga:  Kembali Naik dari Sehari Sebelumnya, Tambahan Kasus COVID-19 Bali di Atas 170 Orang

Ia pun mengaku belum bisa memastikan kapan traffic light bisa dihidupkan kembali. “Untuk waktu belum bisa kami pastikan mengingat masih ada proyek pelebaran jalan,” ungkapnya.

Sebelumnya, terkait proyek perbaikan jalan Teuku Umar Barat, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Denpasar, Ida Ayu Trisuci Arnawati mengatakan, ditargetkan tuntas pertengahan Desember nanti. Perbaikan jalan sepanjang 1.534 meter ini terdiri dari pengaspalan jalan, perbaikan drainase dan trotoar.

Baca juga:  Bertemu Gubernur Pastika, Dubes Perancis Beri Perhatian Pada Aktivitas Gunung Agung

Proyek tersebut dikerjakan PT Sinar Tunas Karya Utama dengan nilai kontrak sebesar Rp22.246.882.890. Proyek ini dikerjakan mulai dari 17 Juni 2025 dan ditarget rampung pada 13 Desember 2025.

Perbaikan jalan Teuku Umar Barat ini dikerjakan oleh Pemkot Denpasar dan sebagian oleh Pemkab Badung. “Untuk Kota Denpasar mengerjakan yang ada di wilayah Denpasar saja sepanjang 1.534 meter,” ujarnya.

Proyek perbaikan jalan ini sebelumnya juga sempat dikeluhkan berdebu. Terkait hal tersebut, Dayu Trisuci mengatakan, pihak rekanan sudah melakukan penyemprotan agar debu yang ditimbulkan tidak terlalu banyak. (Widiastuti/balipost)

Baca juga:  Lebaran, Kepadatan Jalur Lalin di Kuta Naik 40 Persen
BAGIKAN