Balai kulkul Dewa Luh di Banjar Ceramcam yang diangkat dengan teknik dongkrak modern. (BP/sue)

DENPASAR, BALIPOST.com – Krama Bali maju selangkah dalam hal teknik penyelamatan arsitektur Bali. Kini, krama Bali sudah mampu menyiapkan jasa mengangkat dan menggeser bangunan dalam skala kecil dan besar dengan teknik angkat geser dengan menggunakan pompa hidrolik.

Puluhan krama dari Banjar Banda, Blahbatuh, Gianyar menjadi pionir jasa pergeseran dan pengangkatan palinggih atau bangunan bale Bali berskala kecil dan besar.

Belum lama ini mereka sukses mengangkat balai kulkul sakral di Banjar Ceramcam, Kesiman, dengan teknik ini.

Balai kulkul Banjar Ceramcam termasuk bangunan sakral yang disucikan .Dikatakan demikian karena hanya di banjar ini yang memiliki dua balai kulkul. Satu balai kulkul banjar dan satu balai kulkul bergelar Dewa Luh.

Baca juga:  Bangunan Tak Berarsitektur Bali Kian Marak, Pemda Dinilai Lakukan Pembiaran

Kulkul ini baru dibunyikan jika ketika ada pujawali di Pura Blanjong Kesiman, Pura Batur Kesiman, Pura Beji Ceramcam, serta piodalan di Pura Banjar dan Pura Blanjong Sanur. Makanya kini warga Banjar Ceramcam merehab balai kulkul Dewa Luh dengan teknik restorasi agar nilai kesakralan dan keunikan arsitekturnya tak hilang.

Kepala undagi, I Ketut Sukarja menjelaskan, di Bali baru dia bersama keluarga yang menyediakan jasa ini. Modalnya yakni dongkrak untuk beban 5-20 ton, balok, dan sejumlah besi penyangga guna menjaga stabilitas bangunan yang direhab.

Baca juga:  Kenaikan Tak Terbendung, Harga Emas di Rp1,6 Juta Per Gram

Teknik ini termasuk baru dan paling berat yakni mengangkat dan menggeser balai kulkul sakral. Harus diawali dengan ritual matur piuning dan penuh kehati-hatian agar tak merusak ornamen dan atap secara utuh. Semua tenaga yang terlibat juga wajib maprayastistha.

Caranya sederhana, dibuatkan rongga di satu sisi, baru dibantu dengan balok besar menggunakan teknik pengungkit. Setelah itu, barulah dibuatkan pondasi baru. Pengerjaan pertama ini memerlukan 15 tenaga kerja, selanjutnya tinggal menutupi pondasi tengah agar stabil.

Baca juga:  Banyak Pembangunan Fasilitas Pariwisata Langgar Aturan

Kelian Adat Banjar Ceramcam yang juga Penyarikan Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Puja mengatakan balai kulkul Dewa Luh banyak menyimpan keunikan. Balai kulkul yang dibangun tahun 1921 ini dipenuhi dengan ornamen piring peninggalan China dan araitektur bebadungan.

Makanya semua warisan seni tersebut dilindungi dengan cara menjepit ornamen dengan bambu. Balai kulkul kini diangkat beberapa meter dengan luas yang sama agar sesuai dengan candi bentar banjar. (Sueca/balipost)

BAGIKAN