
DENPASAR, BALIPOST.com – Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida terus berjibaku melakukan pengerukan sedimentasi Waduk Muara Nusa Dua akibat dampak dari banjir bandang yang melanda kawasan Denpasar pada 10 September 2025 lalu.
Hingga kini, sebanyak 6.000 meter kubik sedimentasi sudah mampu dikeruk. Ditargetkan estimasi pengerukan hingga akhir Desember 2025 sebanyak 10.450 meter kubik.
PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA IV BWS Bali-Penida, Ni Nyoman Tri Adnyani mengatakan untuk kegiatan pengerukan di waduk muara dilakukan secara swakelola. Estimasi volume pengerukan sebesar 10.450 m3 untuk tahap pertama.
“Untuk progres sedimen yang sudah dikeruk itu sekitar 6.000 m3 atau 57 persen. Kami optimis akhir tahun target tercapai,” ujarnya, Jumat (24/10).
Diungkapkan, untuk saat ini sedimen yang sudah cukup kering dibawa keluar, yaitu ke wilayah Desa Pemogan. Ini sesuai dengan permintaan desa setempat. “Saat ini baru sekitar wilayah Pemogan saja hasil pengerukan sedimen dibuang,” tandasnya.
Dalam proses pengerukan, sejumlah peralatan dikerahkan. Diantaranya, excavator amphibi 2 unit untuk melipat sedimen dan menaikkan ke atas truck. 1 unit excavator standar untuk di disposal, dan 3 unit dump truck untuk pengangkutan.
Untuk tahap selanjutnya BWS Bali-Penida akan mengadakan pengerukan sedimen melalui dana bencana di Waduk Muara sebanyak 20.000 meter kubik. (Ketut Winata/balipost)










