AKP I Ketut Sukadi. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Akibat simpang-siur informasi terkait meninggalnya mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud berinisial TAS (22), membuat pihak keluarga almarhum bingung.

Oleh karena itu, ayah korban, LTP mendatangi Polresta Denpasar untuk minta kejelasan terkait penyebab meninggalnya TAS, Sabtu (18/10).

Informasi diperoleh di lapangan, LTP menempuh upaya ini karena tidak puas terhadap keterangan yang diberikan kampus. LTP sempat mendatangi TKP dan mendorongnya untuk meminta penyelidikan resmi oleh kepolisian.

Baca juga:  Empat Hari Tambahan Kasus COVID-19 Bali Terus Turun, Korban Jiwa Justru Alami Kenaikan

Selain itu LTP ini memperjelas apakah korban meninggal karena bunuh diri, kecelakaan atau ada faktor lain?

Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol Ketut Sukadi saat dikonfirmasi pada Senin (20/10) mengatakan kedatangan LTP tersebut untuk membuat laporan tapi masih dalam bentuk Dumas (pengaduan masyarakat). “Tujuannya untuk minta kejelasan terkait penyebab atau kronologi meninggalnya korban,” ujarnya.

Sementara terkait kasus ini, Kompol Sukadi menjelaskan masih dilakukan penyelidikan oleh Satresksim Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Barat.

Baca juga:  Penyatuan Koster-Giri Buka Peluang Kemenangan PDIP

Hal ini dikuatkan statemen Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Muhammad Iqbal Simatupang, Jumat (17/10) jika pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut.

Seperti diberitakan, beredar informasi jika meninggalnya mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud berinisial TAS (22) dengan cara lompat dari lantai 4, diduga karena di-bully (perundungan). Terkait hal ini, pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN