Sejumlah prajurit TNI gabungan memegang sebnjata saat mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – TNI akan mengevaluasi perayaan HUT ke-80 TNI tahun ini karena memakan korban dua personel selama berlangsungnya rangkaian acara.

Hal ini disampaikan Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, Selasa (7/10).

“Kita akan evaluasi (perayaan HUT TNI),” kata Tandyo saat ditemui di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dikutip dari Kantor Berita Antara.

Tandyo pun tidak menjelaskan dengan rinci apa saja yang akan dievaluasi dari rangkaian acara tersebut.

Baca juga:  Sejumlah Danrem di Kodam IX/Udayana Dimutasi

Dia hanya menjelaskan evaluasi itu dilakukan agar ke depan gelaran perayaan serupa bisa berjalan dengan kondusif tanpa harus memakan korban jiwa.

Sebelumnya, Seorang prajurit TNI Angkatan Laut, Praka Marinir Zaenal Mutaqim meninggal dunia karena mengalami kecelakaan saat prosesi terjun payung saat gelaran sailing pass atau parade armada laut yang digelar TNI AL di Teluk Jakarta, Kamis (2/10).

Zainal diketahui tergabung dalam tim terjun payung yang sedang melakoni simulasi tempur dalam rangka perataan HUT ke-80 TNI.

Baca juga:  Enam Pengamen Jalanan Resahkan Warga Jembrana, Satpol PP Pulangkan ke Semarang

Beberapa hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (4/10), salah seorang prajurit Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kostrad) yakni Prajurit Satu Johari Alfarizi meninggal dunia karena jatuh dari atas tank milik TNI AD.

Pangkostrad Letjen TNI Mohamad Fadjar mengatakan Johari saat itu sedang berada di atas tank yang dibawa kendaraan transporter. Tank itu akan dipindahkan untuk keperluan acara puncak HUT TNI yang digelar di area Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10).

Baca juga:  Libur Lebaran, Okupansi Hotel Diprediksi Meningkat

Saat proses pemindahan tank berlangsung, Johari jatuh dari atas tank tersebut di sekitaran kawasan Monas. Johari jatuh dari ketinggian sekitar 4 meter dan mengalami luka di beberapa bagian tubuh serta patah tulang.

Johari sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis, namun meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. (kmb/balipost)

BAGIKAN