
BANGLI, BALIPOST.com – Pemkab Bangli mendorong perpustakaan sekolah melakukan transformasi, tidak sekedar jadi tempat meminjam buku namun laboratorium literasi aktif yang mampu menumbuhkan minat baca siswa. Hal ini untuk menyikapi fenomena anak-anak yang kini lebih asyik berinteraksi dengan gadget dibandingkan buku menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bangli.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bangli, I Made Ari Pulasari mengatakan, anak-anak sekarang lebih asyik dengan gadget. Hal ini menjadi tantangan untuk membuat perpustakaan lebih menarik dari sekadar layar smartphone. Ia pun menekankan bahwa perpustakaan harus bertransformasi menjadi laboratorium literasi yang mampu menumbuhkan minat baca dan daya pikir kritis siswa.
“Kita ingin perpustakaan menjadi tempat yang menyenangkan, tempat mereka menemukan ide-ide baru dan berani berkreasi,” kata Ari Pulasari saat membuka bimbingan teknis (Bimtek) Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Dasar (SD), Selasa (7/10).
Bimtek tersebut menyasar 44 pengelola perpustakaan dari empat kecamatan. Kegiatan itu menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, dengan materi mencakup pemaparan teknis pengelolaan perpustakaan hingga praktik langsung.
Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Bangli Ni Wayan Puni Antari, menambahkan bahwa dalam bimtek ini para pengelola perpustakaan dibekali dengan keterampilan manajerial, pemanfaatan teknologi informasi, serta pengembangan program literasi yang inovatif. “Kami ingin perpustakaan tidak hanya menjadi tempat meminjam buku, tetapi juga tempat belajar, bermain, dan berinteraksi,” katanya. (Dayu Swasrina/Balipost)