Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Tabanan, I Wayan Kotio. (BP/Bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Penurunan dana transfer ke daerah juga dirasakan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan. Di tahun 2026 mendatang. Besarannya mencapai Rp101,475 miliar lebih, dengan rincian Dana Desa Rp18 miliar, Dana Insentif Daerah (DID) Rp24 miliar, Dana Bagi Hasil Pajak Rp17 miliar, Dana Alokasi Umum (DAU) Rp53 miliar, serta Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Rp12 miliar.

Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Tabanan, I Wayan Kotio, dikonfirmasi, Minggu (28/9), mengatakan bahwa penurunan ini tentu menjadi tantangan berat bagi keuangan daerah, meski demikian akan diantisipasi melalui penyesuaian belanja, terutama yang bersumber dari DAK.

Baca juga:  NTP Bali Terus Turun, Ini Subsektornya

“Prioritas pembangunan akan dibahas lebih lanjut dalam rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dengan tetap mengedepankan prioritas serta visi dan misi pimpinan daerah,” jelasnya.

Menurutnya, strategi pemerintah daerah yang tengah disiapkan untuk menutup kekurangan anggaran yakni dengan menggenjot pendapatan asli daerah (PAD). Dimana untuk target PAD tahun 2026 diproyeksikan sebesar Rp879 miliar lebih. “Kami akan maksimalkan potensi yang ada agar PAD bisa menopang program pembangunan,” tegasnya.

Baca juga:  Sanghyang Bungbung, Tari Sakral dari Sanur yang Jarang Ditampilkan

Terkait kemungkinan adanya skenario perubahan kebijakan atau inovasi baru di tengah keterbatasan fiskal, Kotio menambahkan, hal itu akan menjadi pembahasan dalam rapat TAPD. “Bukan hanya domain Bakeuda, tetapi akan dirumuskan bersama untuk menjaga kesinambungan pembangunan di tengah keterbatasan fiskal,” pungkasnya. (Puspawati/Balipost)

 

BAGIKAN