Dermaga MB di Pelabuhan Gilimanuk. Layanan penyeberangan mengalami off muat penumpang pada pagi hari dipicu pergantian shift yang dilakukan di Pelabuhan Ketapang. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Penyeberangan dari Pulau Bali ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk mengalami henti muat hampir setiap pagi. Kapal yang bersandar dari Pelabuhan Ketapang hanya melakukan bongkar muat dan tidak mengangkut penumpang dan kendaraan dari Gilimanuk.

Kondisi ini terjadi, meski sudah ada yang mengantre di dalam pelabuhan. Sejumlah penumpang yang hendak menyeberang ke Jawa pada Jumat (25/9) sempat mengeluhkan.

Mereka mempertanyakan kenapa sudah ada antrean di parkir dermaga MB, beberapa kapal yang bersandar hanya melakukan bongkar muat dan tidak mengangkut penumpang.

Baca juga:  Merpati Bali Lawan Pekanbaru AS di Laga Pertama Pramusim

Kondisi ini terjadi hampir setiap pagi hari, mulai pukul 08.00 WITA, hingga 2 jam berikutnya, menunggu kapal dari Ketapang datang.

Sementara, para penumpang sudah mengantongi tiket. “Kapal ada tapi hanya bongkar, sementara banyak penumpang yang menunggu naik kapal,” kata Nur Hariri, penumpang yang hendak menyeberang ke Banyuwangi akhir pekan lalu.

Dari informasi petugas, hal ini disebabkan adanya pergantian shift kapal yang terpusat di Pelabuhan Ketapang. Penumpang yang datang terpaksa menunggu hingga jadwal kapal pertama bersandar di Pelabuhan Gilimanuk.

Kepala Seksi Prasarana Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Bali, Anak Agung Oka Nirjaya, Minggu (28/9), mengatakan, kewenangan penjadwalan kapal terpusat di BPTD Jawa Timur.

Baca juga:  Presiden Resmikan Bandara Trunojoyo di Sumenep

Termasuk untuk pengaturan shift jadwal harian yang dimulai pada pagi hari. Akibatnya, seluruh kapal melakukan jangkar di Pelabuhan Ketapang setiap pagi, pukul 07.00 WIB.

“Biasanya memerlukan waktu 1 jam untuk pengaturan awal itu, namun karena jarak tempuh dan perbedaan waktu jam Indonesia Barat dan Indonesia Timur, memerlukan waktu sekitar 2 jam hingga kapal pertama bersandar di Gilimanuk,” katanya.

Idealnya, ada kapal yang bersandar di Gilimanuk, sehingga penumpang tetap terlayani. Mengingat terbatasnya prasarana untuk jangkar kapal di Gilimanuk, sehingga kapal dipusatkan di Pelabuhan Ketapang.

Baca juga:  Kasus Pengadaan Masker, Wakil Bupati Artha Dipa Diperiksa

“Kita beberapa kali menyampaikan hal ini, karena kewenangan dipusatkan di Jawa Timur (BPTD) dan juga terbatasnya lahan jangkar di Gilimanuk, belum bisa menerapkan itu,” kata Oka Nirjaya.

Untuk itu, para pengguna jasa diharapkan dapat mengatur waktu perjalanan agar tidak menunggu lama di pelabuhan, terutama saat jam shift pagi, mulai 08.00 hingga jam 10.00 WITA. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN