Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata atau Gus Par didampingi Wabup Pandu Prapanca Lagosa saat rapat koordinasi pengendalian dan evaluasi program pembangunan tahun 2025, Sabtu (27/9). (BP/istimewa)

 

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pemerintah pusat melakukan pemangkasan atau pemotongan dana alokasi umum (DAU) sekitar Rp202 miliar untuk Kabupaten Karangasem pada 2026 mendatang. Kondisi itu menjadi tantangan berat bagi Karangasem.

Melihat kondisi itu, Pemkab Karangasem akan memfokuskan pembangunan di bidang-bidang prioritas dan yang terkait kebutuhan masyarakat.

Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata mengungkapkan, situasi sulit ini hanya bisa dihadapi dengan semangat kebersamaan. Untuk itu, kolaborasi dan koordinasi lintas sektor penting untuk dilakukan guna meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Baca juga:  Bupati dan Wabup Karangasem Validasi Data Kemiskinan Ekstrem ke Masyarakat

Di samping itu, seluruh perangkat daerah dimintanya menyiapkan strategi yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, terutama pembangunan infrastruktur dasar.

“Dengan adanya pemotongan dana alokasi umum (DAU) sebesar Rp202 miliar di tahun 2026, kita harus mengencangkan ikat pinggang. Anggaran yang ada wajib diprioritaskan pada program yang benar-benar pembangunan prioritas dibutuhkan rakyat, seperti perbaikan jalan dan penyediaan air bersih serta pelayanan kebutuhan masyarakat,” tegas Bupati Parwata saat rapat koordinasi pengendalian dan evaluasi program pembangunan tahun 2025, Sabtu (27/9).

Baca juga:  Indonesia Bangkit, Kalau Ini Terwujud

Menurut Parwata, pada 2026, tugas Pemkab Karangasem memang berat. Maka dari itu, efisiensi wajib dilaksanakan. Termasuk, kegiatan perubahan anggaran difokuskan dengan penuh kehati-hatian, menghindari keterlambatan pelaksanaan program.

“Masalah hibah harus segera dituntaskan. Perizinan jangan berlarut-larut, harus cepat turun ke lapangan. Tim ahli, terutama di bidang pariwisata, jangan hanya bicara di atas kertas, tetapi harus membawa data yang nyata,” imbuhnya sembari menyatakan, anggaran yang ada harus benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan.

Baca juga:  Benahi Tata Kelola Lingkungan, Pemerintah Diminta Perketat Perizinan Pembangunan

Sementara itu, Wakil Bupati Karangasem, Pandu Prapanca Lagosa menegaskan bahwa pembangunan Karangasem tidak hanya soal angka dan laporan, melainkan juga soal kebersamaan dan rasa memiliki.

Chemistry antar-perangkat daerah, adalah kunci agar keputusan yang diambil tepat dan menyentuh kebutuhan rakyat. “Chemistry dibangun demi tujuan besar untuk Karangasem yang Agung,” katanya.

Ia mengatakan, pada 2026 ada pemotongan dana untuk dana transfer lumayan besar. Untuk itu, potensi-potensi yang dimiliki Karangasem harus lebih dimaksimalkan untuk meningkatkan PAD. (Adv/balipost)

BAGIKAN