
DENPASAR, BALIPOST.com – Jumlah UMKM di Bali mengalami peningkatan tiap tahun. Rasio keberadaan UMKM di daerah ini pada 2024 mencapai 10,05 persen dari jumlah penduduk. Angka menunjukkan pertumbuhan yang positif dari target ideal jumlah UMKM di suatu wilayah atau negara mencapai 4 persen dari jumlah penduduknya.
Berdasarkan data dari Diskop UMKM Provinsi Bali, perkembangan jumlah UMKM pada 4 tahun terakhir, yakni pada 2021 mencapai 327.353 unit usaha, 2022 mencapai 440.609 unit usaha, 2023 mencapai 439.382 unit usaha dan 2024 mencapai 448.434 unit usaha.
Jika dilihat dari jumlah penduduk di Bali yang pada 2024 mencapai 4,4 juta jiwa, rasio UMKM tercatat sudah 10,05 persen. Angka ini pun mengalami peningkatan dari 2021 yang rasio kewirausahaan mencapai 9,75 persen.
Pertumbuhan UMKM di Bali ini memberi dampak positif bagi penyerapan kredit perbankan. Berdasarkan Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bali mencatat hingga Semester I 2025, penyaluran kredit perbankan 51,22 persen menyasar sektor UMKM. Angka ini jauh melampaui porsi kredit UMKM nasional yang hanya 19,31 persen.
Pengamat Ekonomi Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, S.E., M.M. saat diwawancarai, Minggu (21/9) mengatakan, UMKM di Bali memiliki peran yang sangat strategis dalam menggerakkan roda prekonomian daerah. Data OJK yang menunjukkan penyerapan 51,22 persen kredit perbankan menegaskan bahwa sektor ini mendapat kepercayaan tinggi sekaligus menjadi penggerak utama sektor riil.
“UMKM tidak hanya menyumbang pada penciptaan lapangan kerja, tetapi juga menjadi sarana penting dalam menjaga ketahanan ekonomi berbasis kearifan lokal. Produk- produk UMKM Bali, baik yang bergerak di sektor kerajinan, kuliner, maupun pariwisata kreatif, turut memperkuat identitas budaya daerah serta meningkatkan daya saing global,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Guru Besar Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) ini, keberadaan UMKM menjadi penopang utama dalam menjaga keseimbangan antara pariwisata sebagai sektor dominan dengan sektor ekonomi lokal yang lebih merata, sehingga memberi kontribusi besar pada PDRB Bali secara berkelanjutan. (Widiastuti/bisnibali)