Atlet Karangasem peraih medali emas Porprov. Karangasem gagal penuhi target emas, tapi mampu keluar dari posisi juru kunci.(BP/istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kontingen Kabupaten Karangasem gagal mencapai target raihan medali emas pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali ke-XVI 2025. Dari target awal 21 medali emas, kontingen Bumi Lahar hanya mampu mengkoleksi 10 keping medali emas. Kendati, gagal mencapai target, namun Karangasem mampu lepas dari peringkat juru kunci dengan bertengger posisi delapan besar.

Ketua KONI Karangasem, I Gede Suadi, Rabu (17/9), mengatakan, secara keseluruhan kontingen Kabupaten Karangasem meraih 10 keping medali emas, perak 25 medali, dan perunggu 53 medali.

Baca juga:  Dukun Cabul Divonis Lima Tahun Penjara

“Jadi, kalau dilihat memang belum bisa mencapai target awal 21 emas. Tapi, secara keseluruhan medali meningkat dari Porprov sebelumnya, yakni 10 emas, 15 perak, dan 45 perunggu,” ujarnya.

Suadi mengatakan, dengan raihan medali ini, Kabupaten Karangasem di Porprov tahun ini, posisinya naik satu peringkat dari Porprov sebelumnya di juru kunci, naik ke posisi ke delapan. “Kalau target awal kita ingin posisi tujuh. Akan tetapi, dengan raihan medali ini Karangasem mampu keluar dari posisi juru kunci,” katanya.

Baca juga:  Pajak dari Bali di Januari Terkumpul Rp1,22 Triliun, Ini 5 Sektor Dominannya

Menurut Suadi, selama pagelaran Porprov, pihaknya sempat kecewa akibat adanya ketidaksportifan ketika pertandingan final. Di antaranya, di cabor muaythai dan silat. “Di sini kita merasa terzolimi dari juri atau wasit, sehingga gagal meraih medali emas,” keluhnya.

Dia menjelaskan, dengan belum tercapainya target ini, nantinya pihaknya tetap bakal melakukan evaluasi. Pasalnya, ada sejumlah cabor unggulan yang sebelumnya selalu mendulang emas, tapi di Porprov tahun ini justeru gagal mempersembahkan emas untuk Karangasem.

Baca juga:  Indonesia Bawa Pulang Medali Piala Uber Setelah 16 Tahun

“Bahkan, ada beberapa cabor yang sebelumnya mendapat emas, kini sama sekali tidak mendapatkan medali, seperti woodball, dan petanque. Jadi, ke depannya kita dorong ke cabor perorangan, karena di perorangan potensi medali emasnya lebih besar,” imbuh Suadi. (Eka Parananda/balipost).

 

BAGIKAN