Sejumlah warga mulai menjemur perabot mereka setelah air surut keluar dari rumah, meskipun air masih menggenangi halaman, Minggu (14/9). (BP/istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah titik bencana banjir di Kabupaten Jembrana air sudah mulai surut. Di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara yang paling parah terdampak banjir, warga mulai melakukan aktivitas membersihkan rumah, Minggu (14/9).

Dapur umum yang sebelumnya didirikan di dua titik di Pengambengan, sudah tidak lagi melakukan aktivitas lantaran warga bisa melakukan aktivitas memasak.

Dari pengamatan di lokasi, beberapa wilayah permukiman di desa pinggir pantai itu masih tergenang namun sudah surut hanya di halaman rumah. Seperti di Banjar Munduk dan Ketapang Muara yang lokasinya rendah.

Baca juga:  Siswa SDN 1 Baktiseraga Kekurangan Sarpras Karena Rusak Terendam Banjir

Sejumlah warga nampak mulai membersihkan rumah dari lumpur serta mengeluarkan perabot untuk dijemur meski di halaman masih tergenangi air.

Kepala Desa Pengambengan, Kamaruzzaman, mengatakan saat ini pihaknya masih mendata total jumlah warga yang terdampak dengan kerusakan atau kerugian yang dialami. Banjir yang terjadi, Rabu (10/9), total lebih dari 3000 warga yang terdampak di Pengambengan.

Empat hari pasca banjir, Minggu pagi ini, air sudah berangsur surut dan warga bisa membersihkan rumah mereka dan beraktivitas termasuk memasak. “Kemarin (Sabtu-red) dapur umum masih beroperasi untuk menyalurkan makanan bagi warga, mulai hari ini sudah tidak. Warga sudah bisa memasak,” katanya.

Baca juga:  Warga Terdampak Meluapnya Danau Buyan Difasilitasi Rehab

Diperkirakan di dua lokasi yang masih tergenang di banjar Munduk dan Ketapang Muara, masih sekitar 100 warga rumahnya tergenangi air. Namun menurutnya tidak separah yang sebelumnya dan warga bisa beraktivitas mulai membersihkan. BPBD Jembrana masih melakukan upaya menyedot air di halaman rumah-rumah warga yang masih airnya menggenang.

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, mengatakan dari penanganan di lapangan, kondisi masih tergenangi air di desa Pengambengan dan saat ini sudah berangsur surut dibantu juga mesin penyedot air. Pengambengan merupakan wilayah yang paling lama karena kondisi permukiman lokasi yang rendah dan berada dekat dengan pantai. Air juga lama menggenang sulit untuk menyerap.

Baca juga:  Baliho Langgar Aturan Ditertibkan

Sehingga dilakukan upaya bantuan menggunakan alat penyedot air. Titik genangan lain, seperti di Kaliakah dan banjar Samblong, desa Sangkaragung sudah surut sejak sehari pascabanjir.  (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN