
TABANAN, BALIPOST.com – Tiga Pura Beji di Desa Pejaten porak-poranda dihantam banjir akibat hujan yang mengguyur sejak, Senin (8/9) hingga Selasa (9/9).
Tiga Pura Beji tersebut yakni Beji Penimbugan di Banjar Dalem, Beji Dalem Tungkub di Banjar Pamesan, dan Beji Banjar Pangkung. Bangunan suci bagi umat Hindu itu tertimbun material sungai, bahkan beberapa palinggih hanyut terbawa arus sungai yang cukup deras saat itu, hingga akses menuju pura terputus.
“Pascabanjir, Pura Beji hampir tidak kelihatan karena tertimbun material dan sampah. Kondisinya parah sekali,” ujar Kelian Dinas Banjar Dalem, I Ketut Wiadnyana, Kamis (11/9).
Ia menyebut gotong royong pembersihan material di Pura Beji baru bisa dilakukan nanti setelah air sungai benar-benar surut. Sementara itu, untuk lokasi di Beji Dalem Tungkub, kerugian ditaksir mencapai Rp15 juta. “Satu palinggih hilang, pagar rusak, bahkan pura sempat tenggelam karena derasnya air,” kata Kelian Dinas Banjar Pamesan, I Wayan Yasa Artana.
Di tempat terpisah, Kepala BPBD Tabanan, I Nyoman Sri Nadha Giri, menegaskan pendataan dampak banjir masih berlangsung. Meski BPBD sudah mencatat sejumlah laporan kerusakan yang masuk akibat banjir, Rabu (10/9), namun data tersebut kemungkinan masih akan mengalami penambahan mengingat petugas termasuk jajaran camat di Kabupaten Tabanan masih terus melakukan pendataan dampak banjir. “Total kerusakan sementara ada 33 titik yang dilaporkan ke kami. Cuma data ini masih bisa terus bertambah karena masih pendataan di lapangan,” pungkasnya. (Dewi Puspitawati/balipost)