Pemkot Denpasar melakukan perobohan bangunan toko di Jalan Sulawesi pada Kamis (11/9). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemkot Denpasar melakukan perobohan 9 bangunan toko di Jalan Sulawesi pada Kamis (11/9).

Kabid Sumber Daya Air, PUPR Kota Denpasar, Gandi Dhananjaya Suarka mengatakan setelah dirobohkan belum ada rencana untuk pembangunannya. “Belum ada rencana dibangun apa di lokasi ruko yang dirobohkan tersebut, masih akan dikaji dan dikoordinasikan lebih lanjut,” ujarnya.

Ia juga belum bisa memastikan apakah struktur bangunan di pinggir Tukad Badung tidak layak atau layak, karena belum ada kajian dan penelitian dari pihak yang berwenang.

Baca juga:  Kantor Satpol PP Denpasar Diserang Pascapenertiban PSK, Wali Kota Ngaku Tak Gentar

Mengingat kawasan tersebut kawasan heritage, untuk sementara, masih akan dikoordinasikan lebih lanjut penanganan ke depannya. “Karena fokus hari ini sampai seminggu ke depan akan dilaksanakan pembersihan puing-puing,” ujarnya.

Ia juga belum bisa memastikan pedagang kain akan direlokasi kemana. Ia mengaku masih mengkoordinasikan dengan Dinas Peridustrian dan Perdagangan berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kota Denpasar.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa berharap ini momentum untuk menyosialisasikan ke masyarakat terkait pentingnya menjaga sempadan sungai. “Jangan sampai terulang kejadian seperti ini,” ujarnya.

Baca juga:  Soal Penanganan Sampah Plastik Sachet, Ini Kata Wagub Giri Prasta

Mengingat usia bangunan lebih dari 50 tahun, penataan selanjutnya akan didiskusikan terlebih dulu dengan pemilik lahan di Jalan Sulawesi. “Mereka juga minta pertimbangan ke pemerintah kota, ke depannya bagaimana kami di sini,” tuturnya.

Ia mengaku akan mendiskusikan kembali terkait perlakuan khusus kawasan heritage tersebut.

Sementara infrastruktur penataan tanggul jika bisa diajukan ke pemerintau pusat, akan diajukan. “Karena kita akan menata kembali Tukad Korea, malah kita akan lanjutkan sampai di Imam Bonjol,” ujarnya.

Baca juga:  Warga Sanur Pertanyakan Realisasi Pembangunan Dermaga

Diakui pemetaan tanggul rawan jebol sudah ada, namun ia belum merinci titiknya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN