Petugas gabungan dari BPBD, PUPR, Damkar, OPD terkait, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat berjibaku di lapangan membersihkan material longsor dan banjir. (BP/istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Gianyar beberapa hari terakhir memicu terjadinya bencana banjir, tanah longsor dan pohon tumbang, pada Rabu (10/9). Hingga Kamis (11/9) pukul 11.35 WITA, Pemkab Gianyar mencatat 34 titik kejadian bencana, dengan 3 orang meninggal dunia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widya Utama, S.IP., M.Si., mengatakan, kerugian material akibat bencana alam iperkirakan mencapai Rp37,44 miliar. “Angka ini, masih berupa perkiraan awal berdasarkan laporan kasat mata di lapangan dan kemungkinan bertambah seiring pendataan lebih lanjut,” ucapnya.

Baca juga:  Bale Agung Pura Gria Desa Adat Sebuluh Tertimpa Pohon Beringin

Saat ini PUPR, BPBD, Damkar dan OPD terkait dibantu TNI Polri masih bekerja melakukan pembersihan dan penanganan pasca bencana alam. “Setelah pekerjaan selesai, kami akan kumpulkan semua data untuk dirapatkan terkait langkah menghadapi bencana serta antisipasinya,” jelasnya.

Sekda Gianyar memaparkan sejatinya sudah memiliki peta bencana serta aplikasi siaga bencana yang bisa dimanfaatkan masyarakat. “Tinggal kita matangkan kembali sistem yang ada agar penanganan lebih cepat dan terkoordinasi,” tambahnya.

Baca juga:  Diduga Stroke dan Jatuh, Mr. X Meninggal Dunia

Dijelaskan, petugas gabungan hingga kini masih berjibaku di lapangan membersihkan material longsor, mengevakuasi warga terdampak banjir. Adapun wilayah terdampak paling parah, tercatat di Kecamatan Sukawati, Kecamatan Blahbatuh, serta Kecamatan Gianyar. Pemerintah daerah berencana melakukan evaluasi kebijakan untuk meminimalisir dampak bencana di masa mendatang.

Sementara Kepala BPBD, IB. Putu Suamba menyampaikan dari 34 laporan, sebanyak 28 merupakan bencana tanah longsor, banjir dan pohon tumbang. Sementara 6 laporan di PUPR, tentang ruas jalan rusak. “Data jalan dan irigasi ada di PUPR,” tuturnya.

Baca juga:  Kesimpangsiuran RKUHP, Bali Terancam "Kosong" Wisman

IB. Suamba menambahkan ada 3 korban meninggal dunia. 2 orang meninggal karena tertimpa material, meliputi Ni Made Latif (75), warga Banjar Peteluan, Desa Temesi, Kecamatan/Kabupaten Gianyar dan Ni Made Rupet (87), warga Banjar Lebih Duur Kaja, Desa Lebih, Gianyar. Satu korban meninggal terseret arus sungai yakni Ni Ketut Suweni (50), warga Br. Tagtag, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. (Wirnaya/balipost)

 

BAGIKAN