
MANGUPURA, BALIPOST.com – Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Badung, khususnya Kuta, mendapat perhatian serius dari DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung. Ketua DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti menegaskan langkah cepat pemerintah sangat dibutuhkan, terutama dalam menyelamatkan korban dan memenuhi kebutuhan dasar warga. Hal ini disampaikan saat meninjau kawasan terdampak banjir di Kuta, Rabu (10/9).
Menurutnya, evakuasi warga menjadi prioritas utama. Setelah itu, pemerintah harus segera menyalurkan bantuan kebutuhan pokok. “Karena dari pantauan saya, ada warga yang dapurnya sampai hanyut. Jadi pemerintah segera memberikan bantuan kebutuhan pokok, makanan, obat-obatan, dan alas untuk tempat tidur,” tegas Anom Gumanti.
Ia menambahkan, setelah kondisi cuaca membaik, pemerintah dapat memulai perbaikan infrastruktur. “Yang kita selamatkan jiwa dulu, baru kemudian perbaikan infrastruktur,” imbuh politisi PDI Perjuangan asal Kuta ini. Anom Gumanti juga mendorong pemerintah menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) agar eksekusi penanganan darurat dapat lebih cepat.
Ia menyebut banjir kali ini disebabkan curah hujan sangat tinggi yang jarang terjadi sejak 1995, ditambah pasang air laut usai purnama yang menghambat aliran air menuju laut. “Tadi air laut mulai surut, sehingga air dari tukad mati sudah bisa mengalir ke laut,” jelasnya.
Di sisi lain, Pemkab Badung juga bergerak cepat. Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa turun langsung meninjau kawasan banjir di Jalan Dewi Sri, Kuta, didampingi Plt. Kadis PUPR dan Lurah Legian. Kehadirannya menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam merespons keluhan masyarakat sekaligus memastikan langkah teknis di lapangan.
“Langkah penanganan darurat kita lakukan segera, tetapi yang lebih penting adalah antisipasi jangka panjang. Pemkab Badung berkomitmen mencari solusi permanen agar banjir tidak lagi terjadi di kawasan ini,” ungkap Bupati Adi Arnawa.
Menurutnya, Dewi Sri adalah pusat aktivitas pariwisata yang harus dijaga kenyamanannya. Karena itu, normalisasi saluran, evaluasi drainase, serta menjaga kebersihan lingkungan akan menjadi fokus. “Semua ini perlu kerja sama pemerintah, desa, dan masyarakat. Jika saluran bersih, aliran lancar, tentu masalah banjir bisa kita tekan,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta juga meninjau lokasi berbeda, tepatnya di Jembatan Sading dan Sempidi. Ia menekankan perlunya koordinasi lintas instansi untuk menjaga akses warga tetap aman. “Banjir ini memberikan pelajaran penting bagi kita semua, bahwa mitigasi bencana harus diperkuat. Pemkab Badung akan terus berupaya maksimal dalam mengantisipasi sekaligus menanggulangi dampak yang timbul di lapangan,” ujarnya.
Dengan sinergi DPRD, Bupati, dan Wakil Bupati, Pemkab Badung optimis percepatan pemulihan masyarakat terdampak dapat dilakukan sekaligus menyiapkan strategi jangka panjang meminimalisir risiko bencana di masa depan.
Berikut rekapan bencana alam yang terjadi di Kabupaten Badung :
1. Kapal
– Jalan Raya Kapal Banjir akibat meluapnya Tukad Teba di belakang Kantor Lurah
– Jalan Tambaksari-Gadon Longsor menutup akses jalan.
2. Lukluk
– Banjar Perang Terjadi banjir.
– Pura Dalem Anggungan Tanah jebol, pelinggih rusak.
– SD No. 3 Lukluk Tembok penyengker jebol akibat got tergerus air.
3. Sading
– Banjir setinggi perut, barang-barang warga hanyut.
– Green Kori Sading Tebing longsor.
4. Sempidi
– Lingkungan Umagunung Mobil pikap hanyut, rumah warga kebanjiran.
– Lingkungan Kangin 2 mobil dan 4 sepeda motor hilang terseret arus; tembok garase jebol.
– Lingkungan Pande dan Gede Tembok pagar rumah roboh.
– Lingkungan Kwanji Tembok jebol menimpa rumah dan pelinggih pura.
– Pura Taman Sekar (Tegeha) Terendam banjir.
– Pura Dalem Pelimunan (Lingkungan Kangin) Beberapa pelinggih rusak.
5. Kerobokan Kaja
– Sekitar SMA 2 Kuta Utara Banjir meluas.
– Lingkungan Babakan, Jambe, Gadon, Beluran Warga mengungsi di balai banjar.
– Lingkungan Batu Culung Satu keluarga (6 orang) terjebak di atap rumah, minta dievakuasi.
– Jalan Griya Anyar & Simpang Dewa Ruci Kuta Terendam banjir parah.
6. Darmasaba – Blumbungan
– Jembatan kecil antara Desa Darmasaba & Perum Villa Ayung senderan jebol, palinggih hanyut, pohon tumbang menutup jalan.
7. Blahkiuh – Ayunan
– Jalan penghubung longsor, akses tertutup.
8. Munggu (Mengwi)
– Pura Beji Tergerus banjir.
9. Kekeran (Mengwi)
– Pura Dalem Melanting Hampir semua pelinggih tergerus banjir.
Mekarbhuana
– Pura Beji Desa Sigaran Tembok jebol akibat air.
– Pura Taman Bagendra, Desa Adat Sigaran Satu pelinggih jebol akibat banjir.
10. Bongkasa
-Eks SD No. 3 Bongkasa Tembok penyengker jebol.
11. Sedang
– TPS Taman Samudra Tembok jebol sepanjang 100 meter.
– Jalan Pededekan Pohon tumbang menutup akses.
Jagapati
– TPS3R Desa Jagapati Senderan jebol sepanjang 15 meter.
Jaba Pura Dalem Solo
– Jembatan jebol, jalan dan senderan irigasi tergerus banjir.
Sibanggede
– Pohon tumbang di jalur Darmasaba–Sibanggede dan Banjar Pane.
12. Selat
– Banjar Tegal pohon tumbang.
13. Sangeh
– Pohon Pala tumbang di Objek Wisata Sangeh, menimpa tembok panyengker.
(Parwata/balipost)